REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Sebagai salah satu bentuk implementasi kerja sama antara Universitas Indonesia (UI) dan Kementerian BUMN, Rumah Sakit UI (RSUI) dan Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (Pertamedika IHC) menandatangani Perjanjian Kerja Sama Operasional tentang Peningkatan Profesionalitas Tata Kelola RS antara kedua belah pihak.
Direktur Utama Pertamedika IHC, Fathema Djan Rachmat, menyampaikan, sebagai rumah sakit pendidikan, RSUI mempunyai peranan yang sangat penting. Kolaborasi Pertamedika IHC dan RSUI ini akan mendorong peningkatan layanan kesehatan, riset, dan pendidikan dengan mengoptimalkan fasilitas RSUI sebagai rumah sakit rujukan nasional.
"Dengan demikian, RSUI akan mendukung banyak program Pemerintah Indonesia di bidang kesehatan dan menciptakan ketahanan kesehatan nasional Indonesia," ungkap Fathema di Kampus UI di Depok, Jawa Barat, Selasa (23/6).
Dia menambahkan, ketahanan kesehatan nasional Indonesia merupakan elemen penting yang membentuk ekosistem industri perumahsakitan yang sehat pula. Selain juga mendorong keberlanjutan bisnis rumah sakit di dalamnya.
"Kerjasama antara dua institusi besar, mapan dan telah memiliki kredibilitas yang sangat diakui secara nasional ini menjadi sinergi yang akan menggulirkan banyak inovasi bidang kesehatan," ucap Fathema.
Ia melanjutkan, bila dipandang dari sisi industri kesehatan global, layanan kesehatan baru yang inovatif dan berkualitas dapat membantu industri kesehatan nasional dalam meningkatkan daya saing dengan institusi kesehatan di luar negeri. Hal itu diharapkan dapat menahan orang Indonesia untuk lebih memilih berobat di dalam negeri dibandingkan ke luar negeri.
Direktur RSUI, Astuti mengutarakan, kerja sama dengan Pertamedika IHC merupakan langkah awal untuk RSUI dapat mewujudkan kolaborasi dalam pelayanan, pendidikan, dan penelitian. Selain itu, ia berharap kolaborasi ini dapat membawa RSUI menuju peningkatan pelayanan kesehatan yang lebih baik.
"Kedepan, RSUI sebagai rumah sakit milik UI, kami akan berperan sebagai pengampu rumah sakit dan puskesmas di wilayah Kota Depok dan sekitarnya untuk menyelenggarakan pelayanan kesehatan terintegrasi," kata Astuti.
Kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah Kota Depok dan sekitarnya akan jauh meningkat sejalan dengan peningkatan kapasitas dan kapabilitas fasilitas pelayanan kesehatan. Termasuk peningkatan pengetahuan, keterampilan serta kompetensi tenaga kesehatan.
Menteri BUMN, Erick Thohir menyampaikan, tatanan normal baru akibat Covid-19 menuntut inovasi teknologi di BUMN. Kementerian BUMN mengharapkan riset dan pengembangan tidak hanya dilakukan BUMN, tapi juga bisa sinergi dengan universitas agar terbentuk ekosistem yang saling mendukung.
"Saya optimis kolaborasi UI dan Kementerian BUMN akan menghasilkan inovasi dan penelitian yang bermanfaat bagi bangsa dan masyarakat Indonesia," kata Erick.