Kamis 25 Jun 2020 16:12 WIB

Sebanyak 27 Ribu KK di Tasikmalaya Belum Terima BST Kemensos

Masalah tersebut sudah dilaporkan ke Mensos ketika berkunjung ke Tasikmalaya

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
ilustrasi. Ratusan warga antri di halaman Kantor Kelurahan Karsamenak, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Selasa (19/5). Mereka berdesak-desakan membuat beberapa barisan panjang demi mendapatkan bantuan sosial (bansos) senilai Rp 600 ribu tunai dari Kementerian Sosial (Kemensos) untuk warga terdampak Covid-19.
Foto: bayu adji p
ilustrasi. Ratusan warga antri di halaman Kantor Kelurahan Karsamenak, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Selasa (19/5). Mereka berdesak-desakan membuat beberapa barisan panjang demi mendapatkan bantuan sosial (bansos) senilai Rp 600 ribu tunai dari Kementerian Sosial (Kemensos) untuk warga terdampak Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA--Sekira 27 ribu kepala keluarga (KK) di Kota Tasikmalaya belum menerima bantuan sosial tunai (BST) dari Kementerian Sosial (Kemensos). Penyebabnya, kuota awal yang diajukan sebesar 51 ribu KK penerima BST Kemensos tak sesuai dengan realisasi.

Wali Kota Tasikmalaya Budi Budiman mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan langsung permasalahan itu Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara ketika berkunjung ke wilayahnya. Sebab, dari data awal 51 ribu KK yang diajukan, realisasinya hanya sekira untuk 11 ribu KK di Kota Tasikmalaya. "Kita dapat kuota itu dari provinsi (Jawa Barat) 51 ribu KK akan terima BST Kemensos. Ternyata ada mis," kata dia, Kamis (25/6).

Namun, realisasinya hanya kepada 11 ribu KK di Kota Tasikmalaya. Menurut dia, sekira 11 ribu KK itu telah tiga kali mendapat bantuan dari Kemensos. Sementara sisanya, sekira 40 ribu KK belum mendapat BST sama sekali.

Budi mengatakan, setelah diverifikasi, dari 40 ribu KK ternyata hanya sekira 27 ribu KK yang berhak menerima. Karena ada warga yang terdaftar sudah mendapatkan program PKH dan BPNT.