REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama lengkap Imam Nawawi adalah Abu Zakariya Mahyuddin Yahya bin Syaraf bin Murii bin Hasan bin Husain bin Muhammad bin Jumuah bin Hizam An-Nawawi Ad-Dimasyqi. Abu Zakariya adalah nama kunyah beliau, bukan berarti beliau punya anak yang bernama zakariya karena sepanjang hidupnya beliau belum pernah menikah.
Mayoritas ulama memberi gelar kepada beliau dengan sebutan Mahyuddin. Artinya orang yang menghidupkan agama, padahal beliau sendiri membenci gelar tersebut karena ketawadhuan beliau dan takut dengan firman Allah SWT.
"Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci, Dia (Allah) lebih mengetahui tentang orang yang bertakwa." (QS An-Najm: 32).
Ustaz Teuku Khairul Fazli Lc dalam buku Ushul Fiqih Mazhab Syafi'i yang diterbitkan Rumah Fiqih Publishing menceritakan kisah lahir dan wafatnya Imam Nawawi, seorang ulama besar bermazhab Syafi'i.
Imam Nawawi berpendapat bahwa agama ini akan tetap hidup tanpa butuh orang yang
menghidupkannya. Sementara nama An-Nawawi merupakan nama yang di nisbahkan kepada beliau karena beliau pernah tinggal di suatu daerah yang bernama Nawa di dekat Damaskus selama 28 tahun.
Ibnu Mubarak pernah berkata, barang siapa yang menetap pada suatu daerah selama empat tahun, maka dia berhak di nisbahkan kepada daerah tersebut.
Imam Nawawi lahir pada pertengahan bulan Muharam tahun 631 H di Desa Nawa. Beliau
tumbuh besar di daerah tersebut. Setelah menyelasaikan hafalan Alquran, Imam Nawawi hijrah ke Damaskus ibu kota Suriah ketika berumur 19 tahun dan menetap di sana.
Imam Nawawi meninggal dunia pada 24 Rajab Tahun 676 H di desa kelahirannya yaitu nawa. Beliau dikebumikan di desa tersebut, disebabkan penyakit yang dideritanya.
Imam Nawawi meninggal dunia ketika berumur 45 tahun. Walaupun umur beliau relatif muda tetapi tulisannya sangat luar biasa. Karyanya selalu di kaji sepanjang masa.