REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai melaksanakan simulasi penerapan normal baru atau new normal pada sektor pariwisata di beberapa destinasi wisata andalan daerah ini sebelum benar-benar membuka secara resmi untuk wisatawan.
"Hari ini simulasi new normal di objek wisata Pantai Parangtritis, Puncak Becici, dan Pengger Mangunan. Besok di wisata Seribu Batu dilanjutkan wisata Pinus Sari Mangunan," ujar Staf Bidang Pemasaran Seksi Promosi dan Pelayanan Informasi Dinas Pariwisata Bantul, Markus Purnomo Aji, Kamis (25/6).
Menurut dia, dipilihnya sejumlah destinasi wisata untuk simulasi new normal oleh Dinas Pariwisata Bantul dan DIY menghadapi tatanan kehidupan baru di tengah pandemi Covid-19. Sebab, sejumlah pertimbangan diantaranya tingkat kunjungan dan kepopuleran.
"Kalau Parangtritis itu destinasi terbanyak dan terbesar untuk penyumbang PAD (pendapatan asli daerah) dan pengunjung terbanyak di Bantul dan DIY. Kemudian kalau di Mangunan itu karena sejarah Mataram, jadi dipilih oleh DIY karena itu," jelasnya.
Apalagi, kata dia, di kawasan perbukitan Mangunan Kecamatan Dlingo terdapat beberapa destinasi wisata populer dan kekinian. Wisata tersebut menawarkan sisi keindahan alam, juga perkembangan jumlah pengunjung yang sangat signifkan dari tahun ke tahun.
Dia menjelaskan, secara teknis proses simulasi new normal sektor pariwisata dengan mendatangkan tim sebagai rombongan wisatawan untuk berkunjung ke destinasi tersebut. Tentunya, dengan menerapkan protokol kesehatan sesuai standar operasional prosedur (SOP) pencegahan Covid-19.
Tempat wisata tersebut belum dibuka untuk wisatawan umum. Dalam proses simulasi itu ada tim datang sebagai wisatawan. "Mereka diperlakukan seperti apa, kemudian dilakukan cek suhu dengan termo gun, bagaimana pembayaran di loket, dan wajib cuci tangan, memakai masker dan jaga jarak," kata Markus.
Dalam rangka mempersiapkan new normal sektor pariwisata, Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul juga telah membenahi sarana prasarana. Termasuk, fasilitas pendukung protokol kesehatan di kawasan wisata tersebut selama masa penutupan sementara yang diberlakukan sejak Maret hingga saat ini.
"Jadi sudah ada bantuan baik dari Pemda DIY maupun dari kita (Bantul) sendiri sudah menyiapkan seperti wastafel dan sebagainya, termo gun, dan alat-alat perlindungan diri khususnya bagi petugas untuk memberikan pelayanannya," ujarnya.