REPUBLIKA.CO.ID, GARUT - Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat mencatat jumlah kasus pasien positif virus corona di daerah itu tersisa satu orang dari data sebelumnya mencapai 26 orang, setelah 22 orang sudah dinyatakan sembuh dan tiga orang meninggal dunia.
"Konfirmasi positif 26 kasus, terdiri dari satu orang dalam perawatan, 22 orang dinyatakan sembuh, dan tiga orang meninggal," kata Humas Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Garut Yeni Yunita melalui siaran pers, Sabtu (27/6).
Ia menuturkan seorang pasien positif Covid-19 yang ke-26 itu masih mendapatkan perawatan medis di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut. Hasil perkembangan terakhir, kata Yeni, tidak ditemukan lagi kasus positif wabah Covid-19 di Garut, meski begitu petugas di lapangan terus menelusuri dan memeriksa warga yang pernah kontak dengan pasien positif.
"Hasil kegiatan tracking dan tracing lanjutan pada kontak erat KC-26 diketahui sebanyak 96 kontak erat, dilakukan penyelidikan epidemiologi dan pengambilan sampel swab," katanya.
Ia mengungkapkan hasil laporan di lapangan ada penambahan kasus status orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak empat orang yang saat ini sudah mendapatkan penanganan oleh tim medis.
Sementara total kasus Covid-19 berstatus orang tanpa gejala, ODP dan pasien dalam pengawasan (PDP) serta yang positif sebanyak 4.719 kasus. Sebagian besar sudah dinyatakan negatif Covid-19, bahkan untuk kasus PDP sebanyak 76 orang semuanya sudah selesai mendapatkan penanganan medis.
"PDP 76 kasus selesai pengawasan di mana 16 di antaranya meninggal," katanya.
Ia menambahkan, meski pasien positif Covid-19 sudah banyak yang sembuh dan tidak ada penambahan, masyarakat tetap waspada dengan selalu menerapkan protokol kesehatan. "Protokol kesehatan untuk pencegahan Covid-19 tetap harus dipatuhi seperti pakai masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan," katanya.