REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN--Usaha memutus penyebaran Covid-19 di pasar-pasar terus dilakukan Disperindag Kabupaten Sleman lewat penyemprotan disinfektan. Tidak cuma yang secara mandiri, penyemprotan dilaksanakan menggandeng PMI Kabupaten Sleman.
Kali ini, dilakukan di pasar tradisional dan pasar modern menggunakan mobil tangki atau running gunner PMI Kabupaten Sleman. Kadisperindag, Mei Rusmi Suryaningsih mengatakan, ini tindak lanjut perpanjangan tanggap darurat DIY.
"Perpanjangan masa tanggap darurat ketiga sampai akhir Juli mendatang di DIY disikapi dengan upaya-upaya menyiapkan pasar yang bersih dan sehat dengan penyemprotan desinfektan dengan mandiri maupun kerja sama dengan PMI," kata Mae, Ahad (28/6).
Walaupun terdapat pelonggaran aktivitas perdagangan, namun tetap memperketat protokol kesehatan di lingkungan pasar. Seperti membersihkan lorong-lorong pasar dan tempat berjualan agar aman dan nyaman untuk aktivitas jual beli.
Selain itu, tetap diwajibkan pakai masker bagi penjual dan pengunjung pasar. Kemudian, disediakan fasilitas tempat cuci tangan dan menutup dengan plastik bagi penjual makan siap saji, untuk menjamin kebersihan makanan yang dijual.
Joko Saptono dari PMI Kabupaten Sleman menyampaikan, kendaraan yang dipakai merupakan pinjaman dari PMI Pusat. Terdapat 25 personil relawan-relawan yang melaksanakan penyemprotan di pasar-pasar tradisional dan pasar-pasar modern."Ditambah Terminal Jombor dan Terminal Pakem," ujar Joko.
Adapun pelaksanaan penyemprotan disinfektan itu sendiri dilakukan selama tiga hari mulai 27 Juni-29 Juni 2020. Hari pertama Terminal Jombor, Pasar Ngijon, Pasar Bonagung, Pasar Balangan, Pasar Godean, dan Pasar Sleman.
Lalu, Pasar Turi, Pasar dan Terminal Pakem, Pasar Jambon, Pasar Jangkang, Pasar Wonosari, Pasar Gentan, dan Pasar Denggung. Terakhir, dilakukan di Indogrosir yang sempat menjadi klaster di Kabupaten Sleman dan Lotte Mart.