REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mendorong pertumbuhan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui platform digital kredit mikro, Mandiri Pintar (Pinjaman Tanpa Ribet). Adapun inovasi ini mendigitalisasi pengajuan kredit mikro produktif agar mampu menggairahkan bisnis segmen UMKM
Direktur Utama Bank Mandiri Royke Tumilaar mengatakan platform Mandiri Pintar (Pinjaman Tanpa Ribet) memberi solusi kepada nasabah karena proses cepat, sehingga nasabah tidak perlu direpotkan lagi dengan permintaan data dan dokumen.
“Melalui aplikasi ini, tenaga pemasar mikro dapat langsung memproses pengajuan kredit melalui smartphone kepada nasabah dalam waktu yang lebih cepat, yaitu hanya 15 menit setelah tenaga pemasar mengajukan data debitur melalui Mandiri Pintar. Aplikasi ini juga dapat melayani pengajuan kredit mikro produktif baru maupun top up kredit mikro produktif eksisting,” ujarnya dalam keterangan tulis, Senin (29/6).
Nasabah maupun masyarakat, lanjut Royke, juga tidak perlu mendatangi kantor cabang Bank Mandiri untuk mengajukan kredit mikro. Sebab melalui aplikasi ini, tenaga pemasar mikro Mandiri yang saat ini berjumlah lebih dari 6.700 orang yang tersebar di Indonesia, dapat memproses kredit langsung dari lokasi nasabah berada.
“Layanan mikro digital platform ini juga menjadi salah satu inisiatif Bank Mandiri dalam mendukung upaya pemerintah dalam percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional, khususnya melalui penyaluran kredit mikro produktif,” ucapnya.
Sejak 2008, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR kepada sekitar 1,65 juta debitur dengan jumlah kredit mencapai Rp 97,65 triliun. Selain KUR, selama 2020, Bank Mandiri juga telah menyalurkan KUM kepada 301.453 debitur dengan nilai sebesar Rp 13,2 triliun.