Selasa 30 Jun 2020 06:03 WIB

Mendikbud Harap Mahasiswa KKN Bimbing Siswa SD Belajar

Bimbingan kepada siswa SD yang kesulitan belajar karena keterbatasan akses teknologi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Ratna Puspita
Mendikbud Nadiem Makarim
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Mendikbud Nadiem Makarim

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Mendikbud, Nadiem Makarim, melepas 4.504 mahasiswa yang ikuti KKN PPM UGM secara daring. Nadiem berharap, mahasiswa yang melakukan kuliah kerja nyata (KNN) melakukan pendidikan dan pengajaran kepada siswa-siswa SD yang kesulitan belajar karena keterbatasan akses teknologi.  

"Saya harap semester depan banyak mahasiswa UGM dan kampus lain membimbing anak SD belajar dari rumah, menjadi pembimbing pembelajaran mereka," kata Nadiem, Senin (29/6).

Baca Juga

Rencananya, mereka diterjunkan di 27 provinsi, 77 kabupaten dan 263 desa seluruh Indonesia dari 29 Juni-18 Agustus mendatang. Nadiem menyampaikan apresiasi atas inovasi UGM melakukan KKN secara daring. 

Walau KKN biasanya terjun ke lapangan dan berinterkasi langsung dengan warga, karena pandemi harus dilakukan daring untuk melindungi mahasiswa dan warga. Ia turut mengapresiasi tema-tema program KKN yang masih soal penanggulangan Covid-19.

Selain itu, Nadiem berpendapat, kegiatan KKN selama kurang lebih dua bulan belum cukup. Sebab, konsep Kampus Merdeka mencanangkan mahasiswa belajar di luar kampus selama dua semester baik dalam bentuk KKN, magang, atau pertukaran mahasiswa.

"Melakukan program dengan mengambil seperempat waktu mahasiswa S1, satu tahun dari empat tahun (kuliah) bisa dilakukan di luar kampus, mereka harus belajar di luar kampus," ujar Nadiem.

Pada kesempatan itu, Rektor UGM Prof. Panut Mulyono menuturkan, KKN menjadi proses pembelajaran dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Dilakukan demi menumbuhkan empati dan kepedulian mahasiwa ke permasalahan riil masyarakat.

Namun, di tengah-tengah pandemi tidak memungkinkan interaksi mahasiswa dengan masyarakat, jadi harus secara daring. Meski begitu, ia mengaku tidak ingin mahasiswa terlambat masa studinya, apalagi KKN sebagai mata kuliah wajib.

"Yang harus terus terselenggara dan memperhatikan aspek-aspek kesehatan dan keselamatan mahasiswa dan masyarakat," kata Panut.

Direktur Pengabdian kepada Masyarakat UGM Prof Irfan Priyambada menambahkan, pelaksanaan KKN PPM UGM kali ini memang dilakukan secara daring atau online. Selama di lokasi, mahasiswa akan melakukan berbagai tema program kegiatan.

"Di antaranya meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat, pengembangan desa wisata, penguatan ekonomi kerakyatan dan menyiaplan masyarakat menuju era new normal," ujar Irfan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement