Selasa 30 Jun 2020 16:27 WIB

Batam Longgarkan Patroli Covid-19

Pemerintah Kota Batam menghentikan patroli skala besar.

Petugas medis melakukan pemeriksaan suhu tubuh pekerja migran Indonesia (PMI) yang baru tiba di Pelabuhan Internasional Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau. Ilustrasi
Foto: Antara/M N Kanwa
Petugas medis melakukan pemeriksaan suhu tubuh pekerja migran Indonesia (PMI) yang baru tiba di Pelabuhan Internasional Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau mulai melonggarkan patroli protokol kesehatan Covid-19. Langkah tersebut seiring makin berkurangnya kasus penularan Virus Corona di daerah setempat.

"Patroli bersama skala besar kami hentikan. Kami gunakan patroli skala kecil dengan Ditpam BP Batam dan Satpol PP," kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi di Batam, Selasa (30/6).

Pemkot Batam sempat mengetatkan patroli penerapan protokol kesehatan di penjuru kota selama tiga bulan, dan semakin kencang mulai 28 Mei 2020 pada awal penerapan era normal baru.

Pembubaran patroli berskala besar dilakukan dalam apel gabungan, pada Selasa.

Ia mengatakan apabila pada masa pengetatan patroli sebelumnya, penegakan disiplin menggunakan kekuatan besar, maka mulai hari ini dilakukan cukup dengan patroli Direktorat Penganan Badan Pengusahaan Kawasan Batam bersama Satuan Polisi Pamong Praja Pemkot Batam.

"Bagaimana hanya mengarahkan orang untuk tetap menjaga jarak, memakai masker dan menjaga kebersihan," kata dia.

Patroli tetap akan digelar setiap hari karena pemerintah masih harus terus melaksanakan edukasi protokol kesehatan kepada masyarakat.

"Kemarin kami sudah menegakkan disiplin, hari ini edukasi. (Apakah protokol kesehatan) dilaksanakan atau tidak, kalau tidak, kita tegur," kata dia.

Ia menyatakan hingga kini, tinggal 31 orang warga yang masih dinyatakan positif Covid-19, dari 220 orang yang sebelumnya dinyatakan terpapar Virus Corona.

Pria yang juga menjabat Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batam itu berharap warga yang terinfeksi virus tidak bertambah dan pasien yang saat ini masih dirawat bisa sembuh. "Penambahan tidak boleh ada lagi. Yang sakit dibikin sembuh," kata dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement