REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) menyiapkan beberapa langkah memasuki normal baru (new normal) setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi diberlakukan di Ibu Kota Jakarta. Beberapa langkah yang disiapkan mulai dari waktu tunggu (headway), penambahan jumlah armada, pengaturan antrean pelanggan yang diatur dalam Standar Pelayanan Minimum (SPM) khusus pandemi.
"Headway yang tadinya lima-10 menit di jam sibuk, di masa normal baru akan kita percepat jadi dua-tiga menit," kata Direktur Operasional Transjakarta Prasetia Budi dalam diskusi daring bersama Insitut Studi Transportasi (Instran), Selasa (30/6).
Selanjutnya, Transjakarta juga kembali mengoperasikan layanan mikrotrans setelah terhenti selama empat bulan. Seluruh mitra mikrotrans pun diminta mempersiapkan standar layanan mengikuti protokol kesehatan dengan pemberian marka untuk physical distancing bagi penumpang, pemasangan plastik transparan untuk membatasi sopir dan penumpang, hingga penyediaan cairan pencuci tangan.
Pada tahapan normal baru akan ada 107 rute yang dioperasikan oleh Transjakarta dengan perincian 23 rute Bus Rapid Transit (BRT), 15 rute layanan integrasi dan 69 rute mikrotrans.
Untuk mengatur kapasitas penumpang di halte, jika melebihi kapasitas 50 persen nantinya petugas akan menutup sementara akses masuk ke dalam halte.
"Akses masuk ke halte mungkin saja ditutup sementara jika kapasitas halte lebih dari 50 persen. Itu juga untuk mengantisipasi pelanggan yang transit agar tidak berdesak-desakan," kata Prasetia.
Dari semua langkah baru menuju normal baru itu, protokol kesehatan yang telah dilakukan selama pandemi Covid-19 dipastikan tetap dilakukan dengan ketat seperti pengukuran suhu tubuh, penyediaan fasilitas cuci tangan, penjagaan jarak menggunakan marka, hingga pembatasan jumlah penumpang sebanyak 50 persen dari kapasitas seharusnya.