REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Sembilan belas orang tewas dalam ledakan yang terjadi di Klinik Sina Athar di ibu kota Iran, Teheran pada Selasa (30/6). Wakil Gubernur Teheran, Hamid Reza Goudarzi mengatakan, ledakan disebabkan oleh kebocoran gas.
Video di media sosial menunjukkan gumpalan asap mengepul di langit. Petugas pemadam kebakaran berhasil memadamkan api selama beberapa jam. Menurut pihak berwenang, sebagian besar korban ledakan adalah perempuan.
"Beberapa korban berada di lantai atas, di ruang operasi. Mereka tidak bisa diselamatkan karena asap tebal dan panas yang menyengat," ujar juru bicara pemadam kebakaran Teheran, Jalal Maleki, dilansir BBC.
Maleki mengatakan, sebanyak 25 karyawan berada di klinik tersebut saat terjadi ledakan. Dia menambahkan, petugas pemadam kebakaran sejauh ini telah menyelamatkan 20 orang. Jumlah korban meninggal dunia diperkirakan dapat bertambah, karena proses evakuasi masih berlangsung.
Pekan lalu, sebuah ledakan terjadi di dekat situs militer di Teheran. Kementerian Pertahanan menyatakan, ledakan itu disebabkan oleh kebocoran tanki di fasilitas penyimpanan gas. Insiden tersebut tidak menimbulkan korban meninggal dunia maupun cedera.