Jumat 03 Jul 2020 13:59 WIB

Legislator Dukung Diversifikasi Pangan Lokal Kementan

Diversifikasi pangan lokal menjadi salah satu strategi ketahanan pangan

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi (tengah) berbicara tentang ketahanan pangan. Diversifikasi pangan lokal menjadi salah satu strategi ketahanan pangan yang saat ini digaungkan oleh Kementerian Pertanian.
Foto: Humas Kementan
Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi (tengah) berbicara tentang ketahanan pangan. Diversifikasi pangan lokal menjadi salah satu strategi ketahanan pangan yang saat ini digaungkan oleh Kementerian Pertanian.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Diversifikasi pangan lokal menjadi salah satu strategi ketahanan pangan yang saat ini digaungkan oleh Kementerian Pertanian. Strategi ini seringkali disampaikan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo sebagai cara bertindak (CB) dalam menghadapi pandemi, ancaman kekeringan dan krisis pangan. 

“Di dalam program Kementan seperti disampaikan Pak Mentan SYL dalam berbagai kesempatan, kita punya strategi atau cara bertindak. Salah satunya adalah diversifikasi pangan. Bagaimana kita tidak bergantung pada pangan tertentu khususnya beras. Kita punya kearifan lokal untuk diangkat sebagai komoditas alternatif pengganti beras,” tutur Kepala Badan Ketahanan Pangan Agung Hendriadi dalam Webinar dengan tema “Diversifikasi Pangan Lokal untuk Ketahanan Pangan” yang diselenggarakan oleh The Indonesia Green Financial and Investment Institute (TIGFII) pada Kamis (2/7). 

Dalam kesempatan tersebut, Agung menjelaskan, ada banyak pangan lokal non beras yang dapat dikembangkan dan mendiversifikasi beras sebagai sumber pangan pokok. Gerakan diversifikasi pangan lokal pengganti beras karena padi paling rentan terhadap ancaman kekeringan, tanaman padi membutuhkan air yang cukup banyak. 

Sementara komoditas pangan lokal sumber karbohidrat membutuhkan air yang relatif sedikit. Selain itu, produksi komoditas pangan lokal seperti ubi kayu, kentang, jagung, sagu, dan pisang lebih tinggi dari tingkat konsumsi.