REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jabar memberikan rapor atau penilaian kepada kota/kabupaten terkait kinerja gugus tugasnya dalam penanganan Covid-19. Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, memberikan rapor berdasarkan enam kriteria.
Pemprov Jabar tak hanya melihat angka kasus di tiap wilayah, yang mencakup kasus positif, naik turun ODP, dan PDP. Pemprov juga melihat kinerja tim.
"Karena kami ingin menjadi provinsi yang kompak baik gugus tugas, maupun kota kabupaten dengan provinsi," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, kepada wartawan di Gedung Pakuan, Jumat (3/7).
Emil mengatakan, ada enam kriteria yang menjadi nilai rapornya. Yakni, aspek pencegahan, deteksi, manajemen fasilitas kesehatan dan pemakaman, jaring pengaman sosial, operasi lapangan dan penegakan aturan, dan tata kelola kelembagaan.
Hasilnya ada tiga besar daerah yang unggul dari sisi pencegahan. Yakni, Kota Bandung, Kota Sukabumi dan Kabupaten Bogor. Dari sisi deteksi, daerah yang paling baik adalah Kota Bandung, Kota bekasi dan Kabupaten Bogor.
Daerah yang paling baik dari sisi manajemen fasilitas kesehatan dan pemakaman, kata Emil, adalah Kota Bogor, Kota Bekasi, dan Kabupaten Sumedang. Sedang daerah yang paling baik jaring pengaman sosialnya adalah Kabupaten Sumedang, Kota Depok, dan Kota Sukabumi.
Kategori kelima adalah operasi lapangan dan penegakan aturan. Pemenang daerah terbaik adalah Kota Bandung, Kota Bogor, dan Kota Tasimalaya.
Kategori terakhir, kata dia, dilihat dari tata kelola kelembagaan yang paling baik. Kategori itu disematkan ke Kabupaten Bogor, Kota Bandung, dan Kota Bekasi.
"(Daerah) lain-lainnya sedang dievaluasi. Kategori lain tiga kinerja, tinggi sedang dan rendah. Mayoritas belum masuk ke katogori tinggi," katanya.