Senin 06 Jul 2020 05:41 WIB

50 Persen Penduduk Jerman Khawatirkan Gelombang Kedua Corona

50 Persen Penduduk Jerman Khawatirkan Gelombang Kedua Corona

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
50 Persen Penduduk Jerman Khawatirkan Gelombang Kedua Corona
50 Persen Penduduk Jerman Khawatirkan Gelombang Kedua Corona

Setengah dari populasi Jerman menyatakan takut terjadi gelombang kedua wabah corona, menurut survei terbaru Deutschlandtrend yang dilakukan untuk siaran publik ARD dan dirilis hari Kamis (2/7).

Sekitar 13% mengatakan kekhawatiran mereka sangat besar bahwa angka infeksi Covid-19 akan meningkat secara signifikan dalam beberapa minggu mendatang, sementara 37% mengatakan punya kekhawatiran besar.

Yang lain bersikap lebih santai. 32% mengatakan mereka kurang khawatir tentang gelombang kedua pandemi, dan 17% menyatakan lebih tidak khawatir.

Cuci tangan untuk penyebaran corona

Penduduk di Jerman kelihatan benar-benar mengubah perilaku mereka secara signifikan sebagai respons terhadap virus corona. 89% mengatakan mereka mencuci tangan lebih sering, 88% mengatakan mereka sekarang menjaga jarak yang jelas dengan orang lain. 72% menyatakan mereka hanya bertemu teman dan saudara sampai batas tertentu saja.

Lebih dari setengah penduduk Jerman (57%) mengatakan mereka tidak akan pergi liburan pada musim panas tahun ini, sementara 39% akan melanjutkan rencana liburan meskipun ada pandemi.

Sebagian besar penduduk di Jerman menerangkan mematuhi kewajiban mengenakan masker pelindung di mana hal itu wajib dilakukan, sedangkan 80% mengatakan mereka tidak mengenakan masker, di mana hal itu tidak diharuskan berdasarkan protokol kesehatan.

Survei Duetschlandtrend dijalankan oleh lembaga penelitian opini publik Infratest dengan survei yang melibatkan 1.003 orang.

Tema perubahan iklim penting bagi publik

Survei ini juga menjaring pandangan responden tentang agenda Jerman untuk masa kepresidenan Uni Eropa selama enam bulan ke depan. Jerman mengambil alih kepresidenan Uni Eropa mulai Rabu, 1 Juli.

Sekitar 50% responden ingin agar masa kepresidenan Jerman di Uni Eropa fokus pada perlindungan iklim, sementara 39% ingin Jerman berkonsentrasi pada urusan yang berkaitan dengan penanganan dan dampak pandemi.

Topik-topik lain tidak mendapat tanggapan antusias dari responden. Sekitar 24% mengatakan khawatir tentang anggaran Uni Eropa yang akan datang. Hanya 7% yang berpikir bahwa Jerman harus memperhatikan hubungan masa depan dengan Inggris pasca Brexit.

hp/yp (dpa, epd, afp)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement