REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jaringan ritel kesehatan dan kecantikan dari AS, Watsons, mengumumkan untuk mengambil tanggung jawab lebih lanjut terhadap kelestarian lingkungan dengan menjadi ritel kesehatan dan kecantikan pertama yang terdaftar pada New Plastics Economy (NPE) Global Commitment untuk mengurangi sampah plastik. Watsons juga telah terdaftar menjadi anggota dalam Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dalam membantu mengatasi dampak lingkungan dari kelapa sawit.
Dengan berkomitmen terhadap kesinambungan jangka panjang, Watsons telah menjalankan berbagai inisiatif berkelanjutan yang lebih luas melalui 13 pasar di Asia dan Eropa dalam memperkuat dua tujuan utama menuju Sustainability Roadmap pada 2030, yakni pengelolaan sampah yang lebih baik dan produk private label (own brand) yang lebih bertanggung jawab.
"Kami tahu bahwa pelanggan kami semakin menyadari isu sustainability dan oleh karena itu diharapkan brand yang mereka pilih memiliki kesamaan nilai seperti apa yang telah mereka lakukan," kata CEO of AS Watson (Asia & Europe) Malina Ngai, dalam siaran persnya, Senin (6/7).
Ia mengatakan, Watsons merasa telah menjadi tugas mereka untuk melakukan lebih. "Sehingga kami berkomitmen untuk menciptakan sebuah lingkungan yang berkesinambungan serta menyediakan lebih banyak lagi pilihan produk-produk yang sustainable bagi pelanggan kami," ujarnya.
Dengan inisiatif berpartisipasi dalam New Plastics Economy Global Commitment, ujar Malina, Watsons akan mengurangi penggunaan plastik yang tidak diperlukan dalam membantu menanggulangi polusi plastik tepat pada sumbernya.
Dalam membantu mengatasi persoalan serius dari polusi mikroplastik pada 2014, AS Watsons telah melarang penggunaan mikroplastik pada produk Own Brand termasuk pada produk kosmetik pembersih wajah/produk perawatan pribadi yang berbentuk scrub. Larangan ini diperluas pada seluruh produk Own Brand lainnya serta merek produk yang dijual di semua gerai pada Januari 2020.