Senin 06 Jul 2020 17:15 WIB

Taiwan Izinkan Dalai Lama untuk Berkunjung Kembali

Keputusan Taiwan terima kunjungan Dalai Lama dinilai akan membuat marah Beijing

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Pemimpin spiritual Dalai Lama. Keputusan Taiwan terima kunjungan Dalai Lama dinilai akan membuat marah Beijing. Ilustrasi.
Foto: Ora TV
Pemimpin spiritual Dalai Lama. Keputusan Taiwan terima kunjungan Dalai Lama dinilai akan membuat marah Beijing. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI - Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan akan menyambut kunjungan pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama, dari pengasingannya. Keputusan Taiwan ini dinilai akan membuat marah Beijing, yang menganggap Dalai Lama sebagai separatis berbahaya.

Dalai Lama memang belum mengunjungi pulau demokratis yang diklaim China di bawah pemerintahan Presiden Tsai Ing-wei yang pertama kali menjabat pada 2016. Dalai Lama terakhir datang ke Taiwan pada 2009.

Baca Juga

Dalam pesan hari ulang tahun ke-85 Dalai Lama ke pendukungnya di Taiwan, dia mengatakan ingin mengunjungi Taiwan lagi. "Ketika skenario politik berubah, mungkin saya akan dapat mengunjungi Anda lagi di Taiwan. Saya berharap begitu. Apa pun yang terjadi, saya akan tetap bersama Anda dalam semangat," katanya di situs webnya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan Joanne Ou mengatakan pemerintah belum menerima aplikasi baginya untuk melakukan perjalanan ke Taiwan. Namun, pihak Kementerian akan menanganinya di bawah aturan yang relevan jika ada yang datang.

"Kami akan, sesuai dengan prinsip saling menghormati dan pada saat yang nyaman bagi kedua belah pihak, menyambut Dalai Lama untuk datang ke Taiwan lagi untuk menyebarkan ajaran Buddha," ujar Ou.

Beijing dari dulu curiga terhdapa presiden Taiwan yang diyakini ingin memisahkan diri dari China. Tsai mengatakan Taiwan sudah menjadi negara merdeka yang disebut Repubik China, nama resminya.

Hubungan Taipei-Beijing semakin memburuk sejak Taiwan menawarkan untuk menerima orang-orang Hong Kong yang ingin meninggalkan kota itu setelah China mengeluarkan undang-undang keamanan nasional baru pekan lalu. Namun tawaran itu dikutuk Beijing.

Dalai Lama melarikan diri ke pengasingan di India pada 1959 setelah pemberontakan yang gagal melawan pemerintahan China. Ia memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1989.

China menuduhnya sebagai "pemecah belah". Tetapi dia mengatakan dia hanya menginginkan otonomi asli untuk tanah airnya yang terpencil di Himalaya. Di hari ulang tahunnya, Dalai Lama juga berkesempatan merilis albun meditasi dan ajaran.

Album yang menandai ulang tahun Dalai Lama itu berjudul Inner World. Rekaman itu  dimulai dengan trek One Of My Favorite Prayers dan dilanjutkan dengan dia melantunkan meditasi dengan lantunan kata beriringan musik yang menyertainya.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement