REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyatakan, terus menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) meski pandemi Covid-19 berlangsung. Selama semester I 2020 atau sejak Januari sampai Juni, sebanyak Rp 56 triliun KUR disalurkan ke sekitar dua juta nasabah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan, perseroan optimistis hingga akhir tahun dapat menyalurkan KUR sesuai target. "Alokasi KUR BRI pada 2020 sebesar Rp 120 triliun. Walau ada hambatan pandemi kita sudah salurkan 50 persen lebih dari dana tersebut," ujarnya dalam konferensi pers di Kementerian Koperasi dan UKM pada Senin, (6/7).
Supari menegaskan, bila tidak ada hambatan Covid-19, perseroan bisa menyalurkan seluruh dana KUR hanya dalam delapan bulan. "Namun di tengah social distancing, BRI masih terus berupaya selamatkan UMKM dengan berbagai cara, menyalurkan KUR dan lainnya, supaya mereka tetap ekspansi," kata dia.
Ia yakin, ke depannya penyaluran KUR semakin lancar. Sebab aktivitas bisnis, khususnya UMKM mulai menggeliat. "Kami lihat aktivitas bisnis sudah mulai ekspansi dan menggeliat. Dalam perjalanan darat saya Jakarta-Probolinggo, saya lakukan demi validasi apa betul sudah menggeliat. Ini menuju kapasitas normal kami," kata Supari.
Dirinya menuturkan, Covid-19 sangat berdampak terhadap UMKM. Maka, selama pandemi, BRI melakukan tiga langkah strategis yaitu, melakukan penyelamatan pelaku UMKM, implementasi program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), dan tetap menyalurkan kredit UMKM selama pandemi Covid-19.
"BRI akan terus mendampingi dan memberdayakan UMKM. Bahkan, ketika nasabah melakukan perubahan usaha dari offline ke online dengan tujuan efisiensi," ujarnya.