REPUBLIKA.CO.ID, Rasulullah SAW sempat merasa cemas. Hatinya pilu bila membayangkan nasib Islam sekiranya Muslimin tidak memperoleh kemenangan dalam Perang Badar.
Sebelum pertempuran dimulai, Nabi SAW menghabiskan banyak waktu untuk berdoa. Beliau memohon kepada Allah akan segala apa yang telah dijanjikan kepadanya. Begitu hanyut dalam doanya, beliau bergumam:
اللَّهُمَّ هَذِهِ قُرَيْش قَدْ أَتَتْ بِخُيَلَائِهَا وَفَخْرهَا ، تُجَادِل وَتُكَذِّب رَسُولك , اللَّهُمَّ فَنَصْرك الَّذِي وَعَدَّتْنِي اللهُمَّ إِنْ تُهْلِكْ هَذِهِ الْعِصَابَةَ مِنْ أَهْلِ الْإِسْلَامِ ، لَا تُعْبَدْ فِي الْأَرْضِ
"Allahumma ya Allah. Kaum Quraisy kini datang dengan segala keangkuhannya, berusaha mendustakan Rasul-Mu. Ya Allah, pertolongan-Mu juga yang Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika pasukan Islam ini binasa, tak lagi ada ibadah kepada-Mu di muka bumi."
Selagi Nabi SAW masih larut dalam munajatnya kepada Allah SWT, tangan beliau merentangkan sembari menghadap kiblat. Dan, mantelnya pun terjatuh. Melihat itu, Abu Bakar segera meletakkan kembali mantel itu ke bahu Rasulullah SAW, seraya berkata, Ya Rasulullah, dengan doamu itu Allah akan mengabulkan apa yang telah dijanjikan kepadamu.
Nabi Muhammad SAW justru semakin terbawa dalam khusyuknya doa. Beliau bersimpuh penuh kesungguhan hati kepada Allah SWT. Memohonkan isyarat dan pertolongan-Nya dalam menghadapi permusuhan kaum musyrikin. Beberapa saat kemudian, turun lah wahyu Allah SWT.
إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ وَمَا جَعَلَهُ اللَّهُ إِلَّا بُشْرَىٰ وَلِتَطْمَئِنَّ بِهِ قُلُوبُكُمْ ۚ وَمَا النَّصْرُ إِلَّا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
"(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenan kan-Nya bagimu, 'Sungguh, Aku (Allah) akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.' Dan tidaklah Allah menjadikannya melainkan sebagai kabar gembira agar hatimu menjadi tenteram karenanya. Dan, kemenangan itu hanyalah dari sisi Allah. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana." (QS al-Anfal: 9-10).
Wajah Nabi SAW pun dipenuhi rasa gembira. Beliau langsung keluar menemui sahabat-sahabatnya seraya menyerukan, Demi Dia yang memegang hidup Muhammad! Setiap orang yang sekarang bertempur dengan tabah, bertahan mati-matian, terus maju dan pantang mundur, kemudian ia gugur, maka Allah akan menempatkannya dalam surga! Mendengar itu, mata seluruh kaum Muslimin berbinar.
Mereka bertambah semangat dalam memperjuangkan kebenaran. Tak gentar meskipun jumlah musuh Allah jauh lebih banyak dari mereka. Pagi itu, Jumat, 17 Ramadhan, kedua pasukan saling bertempur dengan sengit.
Saat perang berkecamuk di Lembah Badar, Allah SWT menurunkan seribuan malaikat dari langit sebagai bantuan kepada umat Islam. Kemenangan nyata bagi kaum Muslimin. Tak kurang dari 70 orang musyrikin ditawan, selebihnya kabur tunggang-langgang atau tersungkur mati.