Rabu 08 Jul 2020 13:53 WIB

Afghanistan Punya Wakil Kepala Polisi Wanita, Baru 21 Tahun

Sebagian kalangan menilainya bertentangan dengan budaya patriarki.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ani Nursalikah
Afghanistan Punya Wakil Kepala Polisi Wanita, Baru 21 Tahun. Kepolisian Afghanistan melantik seorang perempuan bernama Zala Zazai untuk posisi Wakil Kepala Departemen Investigasi Kriminal di Provinsi Khost.
Foto: Twitter
Afghanistan Punya Wakil Kepala Polisi Wanita, Baru 21 Tahun. Kepolisian Afghanistan melantik seorang perempuan bernama Zala Zazai untuk posisi Wakil Kepala Departemen Investigasi Kriminal di Provinsi Khost.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Afghanistan boleh dikenal sebagai negara penuh konflik. Tapi baru-baru ini kepolisian Afghanistan melantik Zala Zazai untuk posisi Wakil Kepala Departemen Investigasi Kriminal di Provinsi Khost yang terpencil.

Di usia yang baru menginjak 21 tahun, perempuan itu mengisi jabatan strategis mulai Juni. Jabatannya sekaligus menghantam budaya yang mengutamakan pria yang untuk mengisi jabatan tinggi di Afghanistan.

Baca Juga

Pelantikan Zazai mengundang kehebohan publik Afghanistan ketika baru diumumkan. Apalagi wilayah yang dijaga Zazai banyak diduduki oleh Taliban. Sebagian publik menganggapnya langkah maju dalam hal kesetaraan gender. Sebagian lain menilainya bertentangan dengan budaya patriarki.

Walau jabatannya dipertanyakan, Zazai tetap bersikukuh dengan pekerjaannya. Ia siap mengemban tugas melayani masyarakat di tengah bahaya konflik disana.

Zazai sempat menuntaskan studi militer di Turki. Ia tak merasa beban atas kontroversi yang timbul ketika dirinya ditunjuk menduduki jabatan tinggi di kepolisian.

"Fokus saya adalah meningkatkan semangat perempuan di Afghanistan yang datang dari berbagai latar belakang agar mengejar impian dan ambisinya, meski hidup di masyarakat yang didominasi pria," kata Zazai dilansir dari Al Araby, Rabu (8/7).

Zazai mengungkap dirinya dan keluarganya berusaha melawan budaya agar mampu meraih jabatan tinggi. Namun tak semua anggota keluarganya setuju dengan tindakan Zazai.

"Paman saya yang merupakan orang terdekat di keluarga malah berhenti bicara pada kami. Dia tak mau lagi datang atau dikunjungi kami seolah saya melakukan kejahatan," ungkap Zazai.

Walau demikian, kondisi itu tak membuat Zazai patah hati. Ia malah menjadikanya penyemangat untuk terus mengabdi bagi masyarakat.

"Saya terus melanjutkan pekerjaan ini karena ini demi masyarakat dan saya ingin suara perempuan didengar," ujar Zazai.

https://english.alaraby.co.uk/english/news/2020/7/7/meet-afghanistans-female-deputy-chief-of-police

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement