Jumat 10 Jul 2020 17:04 WIB

Menkop UKM Bantu UMKM Terdampak di Tasikmalaya

Dukungan dana untuk pemulihan UMKM sebesar Rp 123,46 triliun

Rep: Bayu Adji P/ Red: Hiru Muhammad
Menteri Koperasi UKM Teten Masduki menghadiri pelatihan terpadu peningkatan kualitas SDM KUMKM di Kota Tasikmalaya, Jumat (10/7).
Foto: bayu adji p
Menteri Koperasi UKM Teten Masduki menghadiri pelatihan terpadu peningkatan kualitas SDM KUMKM di Kota Tasikmalaya, Jumat (10/7).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki, menilai koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah (KUMKM) merupakan salah satu sektor yang paling terpukul pandemi Covid-19. Padahal sektor itu merupakan yang paling banyak menyerap tenaga kerja, mencapai sekitar 97 persen. Sementara kontribusinya terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional mencapai sekira 60 persen.

Karena itu, ia mengatakan, salah satu fokus pemerintah dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) adalah dengan memulihkan sektor UMKM. Ia menyebutkan, dari total anggaran penanganan Covid-19 yang akan ditingkatkan menjadi Rp 695,2 triliun, dukungan untuk UMKM sebesar Rp 123,46 triliun. 

"Kegiatan pelatihan ini juga diselenggarakan untuk menggerakkan kembali roda perekonomian, percepatan pemulihan ekonomi pada masa new normal, serta percepatan PEN. Karena UMKM merupakan bagian terbesar dari masyarakt dengan komposisi mencapai 99 persen," kata dia, saat mengunjungi Kota Tasikmalaya, Jumat (10/7).

Berdasarkan data yang dikumpulkan Kemenkop UKM, saat ini terdapat 236.980 UMKM terdampak pandemi Covid-19 di seluruh Indonesia. Permasalahan utama yang dihadapi adalah penjualan atau permintaan yang menurun, permodalan dan distribusi terhambat, serta kesulitan mencari bahan baku.

Menurut dia, pemerintah sendiri telah mengumumkan lima skema untuk melindungi dan memulihkan sektor UMKM. Kelima skema oleh pemerintah tersebut mencangkup pemberian bantuan sosial (bansos) untuk UMKM kategori miskin dan rentan, insentif pajak, restrukturisasi dan relaksasi kredit, perluasan modal kerja baru, serta harus menjadi sebagai penyangga dalam ekosistem UMKM.

"Untuk membantu sektor KUMKM, kita juga telah menyiapkan sejumlah stimulus untuk membantu dari sisi supply dan juga demand. Untuk KUMKM yang memiliki masalah cashflow, bantuan diberikan dalam bentuk insentif pajak, serta program relaksasi dan restrukturisasi kredit selama enam bulan. Ada juga pembiayaan baru yang dipermudah bagi UMKM yang membutuhkan," kata dia.

Selain itu, Teten mengingatkan agar para pelaku UMKM harus cepat beradaptasi dan bertransformasi usahanya. Salah satu perubahan tersebut adalah beralihnya usaha dari konvensional menuju ke media digital.

Menurut dia, Kemenkop UKM saat ini tengah membangun sinergi dengan platform digital untuk mengajak pelaku UMKM masuk ke dalam ekosistem digital. Ditargetkan, pada tahun ini ada 2 juta UMKM harus masuk ekosistem digital.

"Kota dan Kabupaten Tasikmalaya merupakan episentrum tumbuh dan berkembangnya KUMKM memiliki potensi yang sangat strategis, khususnya untuk membangkitkan ekonomi rakyat berbasis bisnis fashion, perikanan, peternakan, kuliner," kata dia.

Ia menambahkan, menyebarnya institusi pondok pesantren juga berpotensi membangkitkan kehidupan ekonomi masyarakat Tasikmalaya. Apalagi, saat ini sudah banyak masyarakat yang memiliki pola pikir untuk wirausaha.

Kedatangan Teten ke Tasikmalaya juga untuk melakukan pelatihan demi meningkatkan SDM KUMKM. Selain itu, ia juga menyerahkan kredit usaha rakyat (KUR) ke sejumlah UMKM dan memberikan hak karya intelektual (HKI) kepada UMKM yang berinovasi.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement