Jumat 10 Jul 2020 21:16 WIB

Penyelidikan Epidemiologi, Pabrik Hitachi Tutup Sementara 

Penyelidikan epidemiologi sebagai upaya pengendalian penyebaran virus secara lebih lu

Rep: Puti Almas/ Red: Agus Yulianto
Hitachi
Foto: hitachi.com
Hitachi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pabrik alat berat milik perusahaan Hitachi Indonesia di Kabupaten Bekasi harus ditutup sementara. Pasalnya, di kawasan pabrik ini telah ditemukannya kasus infeksi virus corona jenis baru (COVID-19) diantara karyawan. 

Menurut Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Bekasi, saat ini proses penyelidikan epidemiologi (PE) dan pelacakan sedang dilakukan, sebagai upaya pengendalian penyebaran virus secara lebih luas. 

“Saat ini masih PE dan tracking,” ujar juru bicara Gugus Tugas Kabupaten Bekasi, Alamsyah kepada Republika, Jumat (10/7). 

Penyelidikan epidemiologi sendiri adalah penyelidikan yang dilakukan untuk mengenal sifat-sifat penyebab, sumber, dan cara penularan, serta faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya wabah. 

Pada Awalnya, satu karyawan di pabrik Hitachi di kawasan industri Cikarang dinyatakan positif COVID-19. Sebagai upaya mencegah penularan secara lebih luas, Pemerintah Kabupaten Bekasi dennen cepat melakukan pelacakan dan penelusuran pada orang-orang yang pernah melakukan kontak langsung dengan karyawan yang terinfeksi virus corona jenis baru tersebut. 

Sejauh ini diketahui ada 22 orang karyawan pabrik Hitachi lainnya yang pernah melakukan kontak dan mereka telah menjalani tes swab. Keluarga dari karyawan yang dinyatakan positif COVID-19 juga tengah diperiksa. 

Alamsyah mengatakan, hingga saat ini hasil pemeriksaan menunjukkan hasil negatif COVID-19, baik untuk 22 karyawan dan keluarga dari karyawan yang positif terinfeksi virus corona jenis baru. Namun, ia menyebut pabrik Hitachi harus ditutup setidaknya selama 14 hari ke depan, sesuai panduan jangka waktu karantina yang berlaku untuk mencegah potensi penularan wabah lebih lanjut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement