REPUBLIKA.CO.ID -- Pengirim: Mella Mardianti
Alhamdulillah, Hagia Sophia akhirnya kembali menjadi masjid setelah bertahun-tahun hanya sebagai museum.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berhasil meyakinkan dunia bahwa Hagia Sophia sangat layak menjadi masjid karena memang itu hak dan kedaulatan Turki.
Rakyat Turki juga secara mayoritas menginginkan kembalinya Hagia Sophia sebagai masjid. Dalam sebuah survei beberapa waktu lalu, lebih dari 70 persen rakyat Turki ingin Hagia Sophia menjadi masjid.
Kelompok Kristen Ortodoks pun ada yang menginginkan kembalinya Hagia Sophia sebagai tempat ibadah. Selain sebagai masjid, juga memberi ruang kecil untuk dijadikan tempat berdoa umat Kristen.
Tidak semua kelompok Ortodoks menolak alih fungsi ini. Banyak juga yang menyebutkan bahwa ini hak dan kedaulatan sepenuhnya Erdogan dan rakyat Turki.
Sikap ini sangat wajar ditunjukkan kelompok-kelompok ini mengingat dalam sejarah kejatuhan Islam pun, banyak masjid yang diubah menjadi gereja atau tempat-tempat lainnya.
Hal ini bisa kita lihat dengan sangat jelas di berbagai negara di Eropa. Bahkan tetangga Turki yang sangat kritis dan menganggap Turki antitoleran, yakni Yunani, mencata sejarah telah menutup ratusan masjid setelah Ottoman kalah di sana.
Apa yang dilakukan Erdogan dan Pemerintah Turki jelas bukan sikap balas dendam. Ini adalah terbaik untuk menunjukkan bahwa Islam agama damai, menjaga toleransi, dan kerukunan.
Erdogan membuktikan itu dengan tetap menjaga keutuhan gereja-gereja yang jumlahnya ribuan di Turki.
Toleransi tidak bisa diukur hanya dengan perubahan fungsi tempat ibadah seperti ini.
Sebuah negara menjadi tidak toleran ketika menutup semua masjid, tidak mengizinkan satu pun masjid hadir, dan menolak simbol-simbol keagamaan.
Selamat kepada rakyat Turki, selamat untuk Erdogan.
Jadi ingin ke Hagia Sophia lagi....
Pengirim: Mella Mardianti, JL KH Agus Salim, Bekasi Timur, Jawa Barat
BACA JUGA: Hagia Sophia: Mengapa Harus Jadi Masjid?