REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 450 orang warga yang berada di sekitar Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (AD) akan di-rapid tes dan uji usap, Ini akan dilakukan apabila diketahui hasil dari pemeriksaan siswa Secapa AD itu reaktif.
Diketahui, sebanyak 1.280 siswa Secapa AD positif covid-19 usai dilakukan uji usap. Mayoritas siswa melakukan karantina mandiri dan belasan lainnya dirawat di rumah sakit Dustira, Kota Cimahi.
Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) akan memudahkan pelacakan terhadap warga yang melakukan kontak erat dengan diswa Secapa AD. Selain itu, mobilitas warga akan lebih dibatasi.
"Rapid test besok jadwal 21 orang, Rabu dan Kamis 450 orang kita dengar dari kepala Puskesmas," ujarnya di Bandung, Ahad (12/7). Dia mengatakan, pihaknya berharap ketua RT dan RW bisa mengarahkan mana saja warga yang perlu di tes.
Menurutnya, warga di 8 RW yang berbatasan dengan Secapa AD akan ditrasing untuk mengetahui siapa yang melakukan kontak erat dan riwayat perjalanan. Dia mengatakan, jika didapati hasil reaktif, maka akan dilanjutkan uji usap.
Ema menambahkan, Pemkot Bandung sedang mengkaji dua opsi penerapan Pembatasan Sosial Berskala Mikro (PSBM) di lingkungan masyarakat sekitar Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa) AD. Opsi ini sebagai upaya pencegahan penyebaran virus pasca-1.280 siswa Secapa AD terkonfirmasi positif covid-19 usai dilakukan uji usap.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengaku, sudah bertemu dengan Camat Cidadap, perwakilan kepolisian dan Koramil. Namun, dia mengungkapkan, belum mendapatkan gambaran maksimal tentang rencana PSBM.
"Ada dua pilihan, apakah mau blokir seluruh wilayah kecamatan atau ngambil radius dari titik klaster Secapa AD ternyata ada 8 RW saling berdekatan dengan titik klaster Secapa AD," ujarnya, Ahad (12/7).
Menurutnya, 8 RW yang berada di tiga kelurahan Ledeng, Hegarmanah dan Cimbeuluit di Kecamatan Cidadap berdekatan langsung dengan lokasi Secapa AD. Ia pun menyarankan agar Camat Cidadap berembug dengan unsur pimpinan di kecamatan memastikan pilihan yang akan diambil.
"Pilihan mana yang akan diambil keseluruhan atau mengambil dari radius titik klaster Secapa AD. Kalau itu ditentukan berapa posko yang disiapkan dan tindakan yang akan dilakukan," katanya.