Senin 13 Jul 2020 00:25 WIB

1.349 Rumah di Tanah Laut Terendam Banjir

Kabupaten Tanah Laut memiliki potensi bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Agus Yulianto
Warga beraktivitas saat banjir di Kalimantan Selatan.
Foto: Antara/Bayu Pratama
Warga beraktivitas saat banjir di Kalimantan Selatan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana banjir dengan tinggi muka air satu meter, melanda sebagian wilayah di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel) pada akhir pekan. Banjir yang dipicu tingginya curah hujan yang turun sejak pagi hingga sore tersebut mengakibatkan sebanyak 1.349 rumah terendam air.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengutip laporan pantauan Pusdalops Badan Penanggulanan Bencanda Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Laut mengatakan, total keseluruhan terdampak bencana banjir terdapat 1.535 KK dan 5.112 Jiwa yang tersebar di tiga kecamatan. Yaitu Kecamatan Pelaihari yang mencakup wilayah kelurahan Sarang Halang, Karang Taruna, Angsau dan Desa Atu-atu hingga Sabtu (11/7) pukul 20.00 WITA.

"Kecamatan Bajuin yang terkena banjir adalah desa Galam. Banjir juga terjadi di desa Damit Hulu, kecamatan Batu Ampar," katanya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Ahad (12/7).

Selain merendam rumah warga, beberapa infrastruktur pun ikut terdampak. Di kecamatan Sarang Halang, ada satu jembatan runtuh akibat derasnya luapan air sungai, dua jalan terputus dan tidak bisa dilalui kendaraan di Desa Damit Hulu dan Desa Galam.

Dia mengungkap, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Laut, TNI/Polri, dan relawan lainnya telah turun ke lapangan membantu evakuasi dan melakukan pendataan warga yang dilanda banjir. Melihat analisis dari InaRISK, dia mengakui, wilayah Kabupaten Tanah Laut memiliki potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Luas bahaya akibat banjir mencakup 137 ribu hektare di sebelas kecamatan. Sedangkan dari sisi risiko, ia menyebutkan 38 persen penduduk atau sekitar 123.172 jiwa di sebelas kecamatan tersebut berpotensi terdampak banjir. 

"Masyarakat diimbau untuk terus waspada dan siap siaga dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, longsor dan banjir bandang. Hujan dengan intesitas tinggi dan berlangsung cukup lama bisa menjadi salah satu indikator dalam menyikapi kesiapsiagaan masyarakat," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement