Selasa 14 Jul 2020 23:13 WIB

Gubernur Riau Larang Pesantren Terima Kunjungan Tamu Luar

Larangan pesantren terima kunjungan tamu luar untuk cegah Covid-19.

Larangan pesantren terima kunjungan tamu luar untuk cegah Covid-19. Ilustrasi pesantren
Foto: EPA/Fully Handoyo
Larangan pesantren terima kunjungan tamu luar untuk cegah Covid-19. Ilustrasi pesantren

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU— Gubernur Riau Syamsuar meminta pengurus pondok pesantren lebih meningkatkan kewaspadaan dan melarang tamu berkunjung saat 'new normal' ke pondok agar terhindar dari penularan Covid-19.

"Untuk saat ini, kalau bisa pondok pesantren jangan dulu menerima kunjungan dari mana pun termasuk orang tua santri," kata Gubernur Riau, Syamsuar, dalam keterangannya di Pekanbaru, Selasa (14/7).

Baca Juga

Menurutnya, dengan tidak menerima kunjung ke pondok pesantren, tentunya dapat menghindari penyebaran dan penularan virus tersebut kepada santri dan semua warga di lingkungan pondok pesantren.

Sebab, katanya, siapapun tidak bisa mengetahui apakah orang yang berkunjung tersebut positif Covid-19 atau tidak, sehingga kewaspadaan perlu lebih ditingkatkan agar tidak terjadi penularan.

"Kita perlu belajar dari negara lain yang sebelumnya saat kembali melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan ketidaksiapan menerapkan protokol kesehatan, makaterjadi kembali penularan virus corona, dan ini tidak bolehterjadi di Riau," katanya.

Apalagi Riau, katanya, dinilai menjadi daerah terbaik dalam penanganan Covid-19 di Indonesia dengan angka kesembuhan yang cukup tinggi.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement