REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebih dari 2.500 game seluler resmi dihapus dari App Store. Penghapusan dilakukan setelah Apple menutup celah yang membutuhkan lisensi pemerintah China, menurut data dari Sensor Tower.
Apple memberi tenggat waktu hingga akhir Juni kepada para penerbit game, yang mendapat pemasukan dari game, untuk menyerahkan nomor lisensi yang dikeluarkan pemerintah. Pasalnya, nomor tersebut memungkinkan mereka melakukan pembelian dalam aplikasi, persyaratan yang sudah lama dimiliki oleh toko aplikasi berbasis Android di China.
Tidak jelas mengapa Apple membiarkan celah tersebut begitu lama. Sementara itu, sejumlah game terkenal yang dihapus dari App Store China pada bulan Juli, termasuk "Hay Day," "Nonstop Chuck Norris," dan "Solitaire".
"Mungkin saja game-game ini akan tersedia kembali di masa depan, namun telah hilang dari etalase toko selama lebih dari lima hari," ujar Head of Mobile Insights Sensor Tower, Randy Nelson, mengutip reuters, Rabu (15/7).
Perusahaan analisa pemasaran aplikasi tersebut tidak dapat menyebutkan alasan gametersebut dihapus. Namun Nelson menekankan kenaikan tajam jumlah aplikasi yang dihapus itu menjadi catatan.
Game yang dihapus dalam tujuh hari pertama pada Juli tersebut telah menghasilkan gabungan pendapatan kotor sebesar 34,7 juta dolar AS di China, dan telah mengakumulasikan lebih dari 133 juta unduhan di negara itu. China telah memperketat kontrolnya terhadap pasar video game terbesar di dunia dalam beberapa tahun terakhir, dan game online yang menghasilkan uang sering kali menghadapi proses persetujuan yang panjang untuk mendapatkan lisensi.
Pada Februari, videogame "Plague Inc," yang melonjak popularitasnya di tengah wabah virus corona, telah dihapus dari toko aplikasi Apple di China, setelah regulator mengatakan game tersebut berisi konten ilegal.