REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DPPP) Kabupaten Sleman mulai melakukan tinjauan lapangan menjelang Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah (H). Tinjauan dilakukan ke Pasar Hewan dan Rumah Potong Hewan Ambarketawang di Kecamatan Gamping.
Peninjauan dilaksanakan untuk melihat langsung kesiapan, sekaligus meninjau aktivitas perekonomian di tengah-tengah pandemi Covid-19. Turut hadir Bupati Sleman, Sri Purnomo, yang berpendapat kegiatan transaksi sudah mulai ramai.
"Pasar hewan ini banyak transaksi, banyak pedagang dan pembeli yang datang. Kita bersyukur di tengah pandemi Covid-19 ini perekonomian atau perdagangan hewan kurban jelang Idul Adha tampak ramai," kata Sri, Rabu (15/7).
Selain melakukan peninjauan, Sri turut melakukan pembagian masker ke pedagang maupun pembeli yang datang. Ia merasa, aktivitas yang cukup ramai di pasar itu perlu diimbangi adanya edukasi dan sosialisasi soal protokol kesehatan.
Menurut Sri, mereka memberikan edukasi untuk mengingatkan kepada pedagang ataupun pembeli jika Covid-19 masih ada di Indonesia. Terlebih, data-data masih fluktuatif, sehingga mereka merasa perlu menyampaikan ke masyarakat.
Kepala DPPP, Heru Saptono melaporkan, menjelang Hari Raya Idul Adha tahun ini di Pasar Hewan Ambarketawang memang sudah mengalami peningkatan. Baik dilihat dari ternak yang masuk maupun dari transaksi yang dilakukan di pasar hewan.
"Ada kenaikan berkisar 10 dibandingkan hari biasanya. Jika ternak yang masuk hari biasanya sebanyak 250 ekor, saat ini menjadi 300 sampai 350 ekor dengan jumlah transaksi sebanyak 130 sampai 150 ekor per-pasaran," ujar Heru.
Heru menuturkan, peningkatan juga terjadi untuk harga ternak yaitu sekitar 15-20 persen dibandingkan hari-hari biasanya. Adapun kenaikan harga untuk sapi potong kurban berkisar Rp 1,5-2 juta per ekor.
"Sedangkan, harga kambing domba siap kurban berkisar Rp 300-500 ribu," kata Heru.
Soal kesiapan jelang Idul Adha, Heru menyebut UPTD Pasar Hewan Ambarketawang telah melaksanakan langkah-langkah pencegahan. Mulai pada April dan Mei 2020 lalu, yang mana pasar hewan hanya dibuka satu kali dalam 10 hari.
"Kami mewajibkan semua kendaraan, ternak dan pengunjung yang masuk ke pasar hewan untuk melewati gerbang disinfeksi, dilakukan pengecekan suhu dan kelengkapan seperti menggunakan masker dan lain-lain," ujar Heru.
Selain langkah pencegahan bagi yang masuk ke lokasi pasar hewan, di pasar hewan telah disediakan tempat cuci tangan untuk pengunjung atau pedagang. Serta, pengeras suara untuk mengimbau agar jaga jarak dan hindari kerumunan.