Rabu 15 Jul 2020 16:22 WIB

Masjid Hagia Sophia Bentuk Erdogan Tunjukkan Eksistensinya

Erdogan seakan ingin memberi lihat dunia kuasanya dengan mengubah Hagia Sophia.

Red: Indira Rezkisari
 Hagia Sophia di Istanbul, Turki.
Foto: EPA-EFE / TOLGA BOZOGLU
Hagia Sophia di Istanbul, Turki.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pengamat Timur Tengah Universitas Gadjah Mada (UGM) Siti Mutiah Setiawati menilai upaya Presiden Turki Tayyip Erdogan menetapkan monumen era Bizantium Hagia Sophia menjadi masjid untuk menunjukkan eksistensi. Termasuk memperlihatkan kekuasaannya di mata dunia.

"Jadi semacam 'show of force' atau unjuk kekuasaan pada dunia yang bisa dia miliki adalah dengan mengubah Hagia Sophia," kata Mutiah di Yogyakarta, Rabu (15/7).

Baca Juga

Melalui cara itu, kata dia, Erdogan juga berusaha menunjukkan eksistensi Turki di mata dunia. Khususnya negara-negara Eropa karena negara bekas Kekaisaran Usmani atau Ottoman itu berulang kali ditolak masuk menjadi anggota Uni Eropa.

Menurut Mutiah, kendati banyak protes dari sejumlah negara, upaya yang ditempuh Erdogan legal karena bangunan itu berada di wilayah Turki. Apalagi, Pengadilan Tinggi Turki juga telah membatalkan dekrit Kabinet 1934 yang mengubah Hagia Sophia di Istanbul menjadi museum.