Rabu 15 Jul 2020 16:55 WIB

PLN Alokasikan Rp 1 Triliun PMN Untuk Pembangkit EBT

Proyek EBT tersebut berada di Papua dan Aceh.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan mengalokasikan suntikan penyertaan modal negara (PMN) dari pemerintah untuk investasi pembangkit energi baru terbarukan (EBT).
Foto: PLN
Direktur Utama PLN, Zulkifli Zaini. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan mengalokasikan suntikan penyertaan modal negara (PMN) dari pemerintah untuk investasi pembangkit energi baru terbarukan (EBT).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan mengalokasikan suntikan penyertaan modal negara (PMN) dari pemerintah untuk investasi pembangkit energi baru terbarukan (EBT). PLN menganggarkan Rp 1 triliun dari Rp 5 triliun dana PMN yang diterima.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dalam rapat bersama Komisi VI pada Selasa (14/7) malam menjelaskan, dana Rp 1 triliun akan digunakan perusahaan untuk menuntaskan pembangunan PLTS di dua provinsi wilayah timur dan PLTA di Aceh. Total kapasitas tiga pembangkit tersebut sebesar 99 MW.

Zul menjelaskan, untuk bisa menyelesaikan tiga proyek pembangkit EBT tersebut sebenarnya PLN membutuhkan dana Rp 3,5 triliun. Namun alokasi PMN membantu setidaknya Rp 1 triliun. Sisanya akan PLN gunakan dari sumber pendanaan lain seperti obligasi yang sudah diterbitkan PLN sebelumnya.

"Pembangunan pembangkit EBT dengan dana PMN 2020 terdiri atas PLTS dan PLTA dengan sebaran di Papua terdapat pembangunan PLTS di 151 lokasi dengan kapasitas 5,82 MW, PLTS 5,35 MW di 24 lokasi di NTT, dan PLTA Peusangan 1 dan 2 kapasitas 87 MW di Aceh, "ujar Zul.