Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Para miliarder dunia yang terhimpun dalam Millionaires for Humanity telah merilis surat terbuka meminta kenaikan pajak bagi mereka agar dapat digunakan untuk memulihkan dampak pandemi corona.
Sebanyak 83 miliarder menegaskan bahwa kegiatan amal bukanlah penyelesaian terhadap pandemi corona, tak peduli betapa murah hatinya mereka yang beramal.
Baca Juga: Wadidaw! Calon Besan David Beckham Miliarder Ternama AS Lho!
Surat terbuka yang dibagikan pada Senin (13/7) ini ditandatangani oleh kelompok orang kaya dari 7 negara. Berdasarkan laporan Deutshe Welle, Rabu (15/7/2020) mereka merilis dalam pertemuan menteri keuangan negara-negara G20 dan KTT pemimpin Uni Eropa pekan ini.
"Kami tidak mengendarai ambulans yang akan membawa penderita sakit ke rumah sakit. Kami bukan mengisi ulang rak-rak di toko grosir atau mengantar makanan dari pintu ke pintu. Namun kami punya uang, banyak," ujar para penandatangan.
Isi lainnya dari surat terbuka tersebut menjelaskan, demi membangun kembali sistem kesehatan dunia, sekolah dan keamanan hanya dapat dilakukan melalui peningkatan pajak secara permanen bagi orang-orang kaya raya di Bumi.
"Jutaan orang akan kehilangan pekerjaan mereka karena bisnis tutup, beberapa secara permanen. Para pemimpin dunia harus bertanggung jawab untuk meningkatkan dana yang kita butuhkan dan menggunakannya secara adil."
Di akhir surat terbuka tersebut, para miliarder itu memohon agar pajak mereka dinaikan.
"Tolong, pajaklah kami. Pajaklah kami. Ini pilihan tepat. Ini satu-satunya pilihan. Kemanusiaan lebih penting daripada uang kami."
Adapun orang-orang dari kelompok Millionaires for Humanity yang menandatangani surat terbuka ini antara lain investor start-up Jerman Mariana Bozesan, direktur dan penulis naskah Inggris Richard Curtis, mantan direktur BlacRock Inc Morris Pearl, pengusaha keturunan Denmark-Iran Djaffar Shalchi, penerus kerajaan bisnis Walt Disney Abigail Disney, dan pendiri es krim Ben&Jerry Jerry Greenfield.