Rabu 15 Jul 2020 23:39 WIB

Islam Damai di Asia Tenggara (2-Habis)

Islam di Asia Tenggara berkembang dengan damai.

Rep: Syahruddin El Fikri/ Red: Muhammad Hafil
Islam Damai di Asia Tenggara. Foto: Peta penyebaran Islam di Asia Tenggara.
Foto: ucalgary.co
Islam Damai di Asia Tenggara. Foto: Peta penyebaran Islam di Asia Tenggara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hal senada juga dikatakan Linda Sunarti. Ia menuturkan, Islam di Asia Tenggara merupakan agama perdagangan. Para pedagang bermain dalam proses penyebaranya. Hal tersebut, menurut Linda, dapat terlihat di beberapa wilayah Indonesia. Kota strategis perdagangan selalu memiliki nilai Islam yang kuat. Sementara, di kawasan yang tak dilalui jalur perdagangan, Islam tak tumbuh dengan subur. “Mengapa Irian Jaya nggak Islam? Karena, bukan kota dagang. Di sana tak tersentuh para pedagang Muslim. Karena, Islam di sini memang agama perdagangan,” tuturnya.

Selain hidup dalam kondisi yang aman dan damai, Muslim di Asia Tenggara pun dinyatakan sebagai umat Islam yang paling taat. Survei Pew Research Center tahun ini menyebut, umat Islam di Asia Tenggara paling taat menjalankan ibadah. Dalam ibadah shalat, Muslim Indonesia paling gemar beribadah di masjid. Sebanyak 72 persen Muslim Indonesia rajin mengikuti shalat jamaah di masjid.

Baca Juga

Di Malaysia pun, 63 persen Muslim gemar beribadah ke masjid. Kemudian, dalam menunaikan puasa, 100 persen Muslim Thailand tak pernah luput menjalankan ibadah tersebut. Di Malaysia dan Indonesia 99 persen Muslim pun menunaikan puasa. Survei yang melibatkan 5.000 koresponden Muslim Asia Tenggara tersebut juga menyatakan bahwa sembilan dari 10 Muslim Asia Tenggara rutin membayar zakat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement