REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Bogor menyebut stok darah di wilayahnya menipis selama pandemi Covid-19. Stok darah turun hingga 70 persen dari kondisi normal.
"Berdasarkan catatan kami, sekarang (penurunannya) baru 50 persen sampai 60 persen dari stok normal. Kurang 70 persen itu pada saat mulai penerapan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) karena semua jadwal donor dibatalkan," ujar Kepala Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Kabupaten Bogor Dini Susanti di Cibinong, Kamis.
Menurutnya, pada kondisi normal UTD PMI Kabupaten Bogor memiliki stok 2.500 hingga 3.000 kantong darah selama sebulan. Ketika pandemi, ketersediaannya hanya setengahnya. Tapi kini sudah berangsur membaik menjadi 1.500 kantong darah dalam sebulan.
"Sekarang sudah berangsur-angsur mulai meningkat hanya belum seperti sebelum pandemi. Saat ini baru sekitar 1.500 kantong stok darah," ujarnya.
Dini mengatakan sebelum pandemi setiap hari selalu ada kegiatan donor darah, terlebih pada akhir pekan yang umumnya ada dua hingga tiga kali kegiatan donor darah dalam sehari. Kini, demi mengoptimalkan kembali stok darah, UTD PMI Kabupaten Bogor gencar berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk bisa mengadakan kegiatan donor darah.
"Kami sudah melakukan beberapa upaya. Memohon dukungan bupati untuk mengimbau pihak kecamatan dan dinas terkait untuk sukarela mendonorkan darah ke UTD dengan prokotol kesehatan juga koordinasi dengan beberapa organsasi menghimbau anggotanya mendonorkan darah ke UTD," tuturnya.