REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, pihaknya belum mempertimbangkan penerapan jam malam pada Idul Adha. Dia menyebut, hal itu bukan bagian dari rencana saat ini.
"Langkah seperti itu akan sulit bagi Idul Adha. Tapi Dewan Ilmiah akan menilai situasinya dan kami dapat berbagi dengan ini juga," ujar Erdogan, dikutip laman Ahval News, Sabtu (18/7).
Erdogan mengungkapkan, tidak akan ada pembatasan pada proses kurban. Warga juga diperkenankan mengunjungi kediaman sanak saudara.
Pada Idul Fitri Mei lalu, Turki menerapkan jam malam nasional. Saat itu Ankara tengah berjuang mengekang penyebaran Covid-19. Turki mulai mengangkat peraturan pembatasan pada awal Juni. Namun beberapa pembatasan, termasuk perjalanan internasional, tetap diberlakukan.
Saat ini Turki berhasil menekan kurva kasus Covid-19. Kasus korona di sana tercatat lebih dari 218 ribu dengan 5.458 kematian.