Ahad 19 Jul 2020 04:46 WIB

Puncak Pandemi Covid-19 Bogor Diprediksi Januari 2021

Rencananya, BNN Lido dijadikan tempat isolasi bagi pasien positif Covid-19.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Christiyaningsih
Pakar epidemiologi memperkirakan puncak pandemi Covid-19 di Kota Bogor bakal terjadi pada Januari 2021. Ilustrasi.
Foto: ANTARA /Yulius Satria Wijaya
Pakar epidemiologi memperkirakan puncak pandemi Covid-19 di Kota Bogor bakal terjadi pada Januari 2021. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pakar epidemiologi memperkirakan puncak pandemi Covid-19 di Kota Bogor bakal terjadi pada Januari 2021 dengan jumlah 72 ribu kasus. Untuk mengantisipasi itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melakukan berbagai upaya. Salah satunya memperbanyak ruang isolasi di luar rumah sakit rujukan Covid-19.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sekaligus Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengungkapkan, pihaknya sedang meminta izin Badan Narkotika Nasional (BNN) agar dapat memanfaatkan Balai Rehabilitasi BNN di Lido, Kabupaten Bogor. Rencananya, BNN Lido dijadikan tempat isolasi bagi pasien positif Covid-19.

Baca Juga

"Kami sedang berkoordinasi dengan pihak BNN untuk kemungkinan kita bisa memakai aset mereka di Lido, itu rencananya," ungkap Dedie di Kota Bogor, Sabtu (18/7).

Pada Pra-Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang berlaku hingga 2 Agustus 2020, Dedie mengatakan masih terjadi peningkatan kasus positif. Saat ini, jumlah kasus di Kota Bogor bertambah satu orang menjadi 217 kaus. Sebanyak 41 orang dalam perawatan, 19 dinyatakan meninggal dunia, dan 157 orang dinyatakan sembuh.

Dedie menjelaskan upaya menambahkan tempat isolasi sebagai bentuk kesiapan Pemkot Bogor dalam menghadapi prediksi puncak pandemi Covid-19. Meskipun, Dedie tak menapik sudah ada delapan rumah sakit yang menjadi rujukan Covid-19 di Kota Bogor.

"Jadi kami tidak tinggal diam. Kami mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi situasi terburuk nanti," ujarnya.

Pemkot Bogor sebelumnya telah menyiapkan dua Rumah Susun Sewa (Rusunawa) di Kota Bogor. Dua rusun itu yakni Rusun Menteng Asri sebanyak 20 kamar dan Rusun Cibuluh sebanyak 11 ruangan dengan total daya tampung 50 orang.

Selain itu, Dedie menyatakan pihaknya juga terus melakukan edukasi dan sosialisasi mengenai protokol kesehatan seperti jaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan. Dia berharap masyarakat dapat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan di tengah Covid-19 yang masih mewabah.

"Sehingga apa yang diprediksi para ahli tersebut tidak menjadi kenyataan," harap Dedie.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement