Senin 20 Jul 2020 12:42 WIB

Kangen Naik Jet Pribadi Gegara Corona

Miliarder ini, sempat merasa tak khawatir dengan adanya virus corona.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Curhat Miliarder Dunia, Kangen Naik Jet Pribadi Gegara Corona. (FOTO: Reuters/Mario Anzuoni)
Curhat Miliarder Dunia, Kangen Naik Jet Pribadi Gegara Corona. (FOTO: Reuters/Mario Anzuoni)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Pandemi corona membuat banyak orang bosan di rumah aja, tak terkecuali para miliarder dunia. Seorang investor miliarder Wall Street ini curhat harus menggunakan Zoom selama pandemi.

Tokoh besar yang enggan disebutkan namanya ini merupakan miliarder AS yang terdaftar di Bloomberg. Memiliki banyak harta hingga jet pribadi, ia khawatir tak bisa ke mana-mana dengan jet pribadinya.

"Sekarang kalau Anda ada di bus dan mulai bersin, semua orang bakal kesal," keluhnya saat berbincang dengan Bloomberg.

Baca Juga: 83 Miliarder Dunia Memohon Pajaknya Dinaikkan untuk Atasi Corona

Dilansir dari New York Post, Senin (20/7) tokoh miliarder anonim ini kemudian bercerita, ia harus menyetir sendiri untuk ke toko dari kampung halamannya yang ada di pinggiran New York. Hal ini  lantaran tak ada staf yang mendampinginya selama pandemi.

Dia juga meratapi nasib harus bekerja dari jarak jauh tanpa didampingi lima stafnya. Segala pernyataannya ini berbanding terbalik dengan apa yang pernah ia lontarkan di masa awal pandemi. Dia sempat merasa tak khawatir dengan adanya virus corona.

"Saya bisa melakukan tes. Saya punya koneksi ke dewan rumah sakit terbaik. Saya hanya akan meminta bantuan untuk orang-orang terdekat," ungkap dia beberapa waktu lalu.

Tapi ucapannya berubah sejak 22 Mei 2020, ketika angka pengangguran mencapai titik tertinggi di Amerika Serikat sejak era Great Depression pada 1929-1939.

"Semuanya jadi lebih besar. Saya telah mengucapkan kata yang salah," ujar dia.

Ia juga merasa tak harus meratapi wabah corona ini. Sebagaimana diketahui, corona telah merumahkan 30 persen tenaga kerja di Negeri Paman Sam.

"Apakah perang itu adil? Apakah orang-orang mati karena perang? Ya. Kemudian ada virus yang bersifat menular. Lalu alam berkata, saya mau memilihmu. Apakah itu adil? Apakah itu tepat? Tidak, tapi itulah kehidupan," tandasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement