REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- International Monetary Fund (IMF) setuju mengurangi utang Burundi sebesar 7,6 juta dolar AS. Langkah itu dilakukan agar negara Afrika tersebut dapat mengatasi dampak ekonomi pandemi Covid-19.
IMF menambahkan bila dananya tersedia pembebasan utang untuk tiga bulan itu dapat diperpanjang hingga 21 bulan. Sehingga, utang yang dibebaskan menjadi 24,97 juta dolar.
"Penghapusan utang IMF akan membantu membebaskan sumber daya untuk digunakan sektor kesehatan masyarakat serta pengeluaran darurat lainnya dan untuk membantu mengurangi guncangan neraca pembayaran yang disebabkan pandemi Covid-19," kata IMF dalam pernyataan mereka, Selasa (21/7).
IMF telah merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2020 ini dari 5,3 persen menjadi -3,2 persen. "Pandemi memperburuk tantangan ekonomi yang sudah ada sebelumnya dan menciptakan pengeluaran eksternal yang sangat besar pada 2020 dan 2021, terutama disebabkan menurunnya ekspor, meningkatnya kebutuhan impor dan menurunkan aliran remitansi," tambah IMF.