REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Tawuran pelajar di Kota Depok tampak sudah membudaya. Buktinya, walaupun di tengah pandemi Covid-19 dan Pemerintah Kota (Pemkot) menetapkan Pembelajaran jarak jauh (PJJ) melalui metode belajar dari rumah (BDR), tawuran pelajar masih terjadi.
Peristiwa tawuran pelajar terjadi di Jalan Arthayasa, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Kota Depok, Senin (20/7) pukul 16.00 WIB. Akibat tawuran pelajar dari dua SMK itu mengakibatkan satu orang pelajar, DP (16) mengalami luka parah terkena sabetan senjata tajam celurit di kaki dan kepala.
"Ya, benar telah terjadi tawuran pelajar dari dua SMK di Kota Depok. Akibat tawuran tersebut, satu orang pelajar mengalami luka sabetan celurit," ujar Kapolsek Limo Kompol Bintang Silaen di Mapolsek Limo, Kota Depok, Selasa (21/7).
Menurut Bintang, berdasarkan keterangan saksi-saksi, kronologis tawuran diawali cekcok di Instagram (IG) antara DP dan F (16). Kemudian para pelajar dari dua SMK berbeda ini janjian untuk tawuran di Jalan Arthayasa, Kelurahan Grogol, Kecamatan Limo, Kota Depok.
"Korban DP datang bersama 15 orang temannya dengan motor dan terjadilah aksi tawuran. Warga resah dan berinisiatif membubarkan tawuran pelajar tersebut dam korban yang terluka dibawa RS Asyifa, Pancoran Mas," tuturnya.
Saat ini Polsek Limo masih memburu para pelaku tawuran dan pelaku pembacokan DP. "Kami sudah melakukan penyelidikan dan memburu para pelaku pembacokan korban DP," tegas Bintang.