REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mendukung dan mengapresiasi uji coba klinis vaksin Sinovac yang berasal dari China di Indonesia tepatnya di PT Bio Farma. Uji klinis tahap ketiga tersebut diharapkan bisa efektif mengatasi pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung 7 bulan terakhir.
"Pemerintah Kota berharap vaksin ini betul-betul bisa efektif karena saya sebagai seorang penyintas tentunya berharap vaksin ini benar-benar teruji secara klinis," ujar Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana di Balai Kota Bandung, Selasa (21/7).
Ia mengaku sudah membaca bahwa virus corona bermutasi dan vaksin sinovac bisa mengatasi hal tersebut. Menurutnya, jika vaksin sinovac efektif mengatasi virus corona maka setengah pandemi yang sudah berlangsung bisa teratasi.
Namun, Yana berharap agar vaksin yang akan diujicoba kepada 1.620 orang yang sehat tidak memiliki dampak negatif. Sebab, menurutnya pihaknya khawatir apabila ujicoba dilakukan akan berdampak kepada orang-orang yang telah sukarela mengikuti uji vaksin.
"Mudah-mudahan dilakukan dulu oleh (PT) Biofarma sebelum di lakukan uji klinik kepada warga Kota Bandung," katanya.
Sebelumnya, Kementerian BUMN mengungkapkan vaksin Covid-19 dari perusahaan Sinovac China telah masuk ke Indonesia dan saat ini sedang menjalani uji klinis di Bio Farma. "Iya, memang vaksin dari Sinovac sudah sampai di Indonesia, sekarang dalam proses uji klinis tahap 3 di Bio Farma," ujar Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di Jakarta, Senin.
Arya mengatakan bahwa pihaknya memang berharap nanti setelah melalui uji klinis yang ada dan dites nanti, maka vaksin tersebut bisa diproduksi juga di Indonesia.
"Tapi kita tidak hanya asal negara, beberapa negara yang memang mengajak kita bekerja sama. Jadi Bio Farma memang posisinya di kalangan internasional dan dunia vaksin memang terkenal dan dianggap sangat mampu melakukan pembuatan serta uji klinis, sehingga jangan heran kalau Bio Farma memang dipercaya oleh beberapa negara untuk diikutsertakan," ujarnya.