Selasa 21 Jul 2020 21:43 WIB

In Picture: Guru Berkeliling Kunjungi Siswa di Luar Sekolah

.

Red: Yogi Ardhi

Siswa kelas VI SDN 4 Kertasari mengikuti kegiatan belajar mengajar di halaman masjid Jami Al Muhajirin, Kertasari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (21/7/2020). Pemerintah Kabupaten Ciamis menerapkan proses belajar mengajar menggunakan sistem guru keliling (Guling) atau Mobile Teacher akibat terkendala keterbatasan fasilitas peserta didik dengan tetap menerapkan protokol kesehatan guna pencegahan dan menekan penyebaran COVID-19. (FOTO : ANTARA/Adeng Bustomi)

Siswa kelas VI SDN 4 Kertasari mengikuti kegiatan belajar mengajar di halaman masjid Jami Al Muhajirin, Kertasari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Selasa (21/7/2020). Pemerintah Kabupaten Ciamis menerapkan proses belajar mengajar menggunakan sistem guru keliling (Guling) atau Mobile Teacher akibat terkendala keterbatasan fasilitas peserta didik dengan tetap menerapkan protokol kesehatan guna pencegahan dan menekan penyebaran COVID-19. (FOTO : ANTARA/Adeng Bustomi)

Guru SD Kanisius Kenalan Henricus Suroto (kiri) mengajar muridnya di salah satu rumah warga di kawasan pegunungan Menoreh, Dusun Plengan, Banjaroyo, Kalibawang, Kulonprogo, DI Yogyakarta, Senin (20/7/2020). Sejak pandemi COVID-19 empat bulan lalu Henricus mengajar murid-muridnya dengan mendatangi dari rumah ke rumah karena terkendala sinyal internet di wilayah tersebut dan sebagian warganya tidak mempunyai gawai untuk pembelajaran secara daring. (FOTO : ANTARA/Anis Efizudin)

Guru SD Kanisius Kenalan Henricus Suroto (kanan) mengajar muridnya di halaman rumah warga di kawasan pegunungan Menoreh, Dusun Plengan, Banjaroyo, Kalibawang, Kulonprogo, DI Yogyakarta, Senin (20/7/2020). Sejak pandemi COVID-19 empat bulan lalu Henricus mengajar murid-muridnya dengan mendatangi dari rumah ke rumah karena terkendala sinyal internet di wilayah tersebut dan sebagian warganya tidak mempunyai gawai untuk pembelajaran secara daring. (FOTO : ANTARA/Anis Efizudin)

Seorang guru memakai pelindung wajah ketika mengajar di rumah salah satu murid TK Gracia Sustain di Kota Medan, Sumatera Utara, Senin (20/7/2020). Guru di TK tersebut berinisiatif mendatangi rumah muridnya satu per satu agar materi pembelajaran dapat disampaikan dengan baik dan maksimal. ANTARA FOTO/Septianda Perdana/wsj. (FOTO : SEPTIANDA PERDANA/ANTARA FOTO)

Seorang guru memakai pelindung wajah ketika mengajar di rumah salah satu murid TK Gracia Sustain di Kota Medan, Sumatera Utara, Senin (20/7/2020). Guru di TK tersebut berinisiatif mendatangi rumah muridnya satu per satu agar materi pembelajaran dapat disampaikan dengan baik dan maksimal. ANTARA FOTO/Septianda Perdana/wsj. (FOTO : SEPTIANDA PERDANA/ANTARA FOTO)

Guru Taman kanak kanak (TK) Rumah Anak Nanggroe Aceh (kanan) melaksanakan proses belajar mengajar kepada murid dari keluarga duafa yang tinggal di barak penampungan bekas tsunami, Desa Punge Blang Cut, Banda Aceh, Aceh, Selasa (21/7/2020). Untuk keberlangsung pendidikan anak usia dini yang terdampak pandemi COVID-19, sejumlah guru TK Ruman Aceh itu melaksanakan metode pembelajaran dengan mendatangi sebanyak 60 rumah warga duafa, di barak penampungan maupun di rumah sewa, karena mereka tidak memiliki handphone atau laptop untuk belajar secara daring. (FOTO : ANTARA/AMPELSA)

Guru Taman kanak kanak (TK) menyelesaikan pembuatan alat edukasi diri berupa gambar bagian anggota tubuh dari kardus bekas dan karton untuk bahan ajaran anak saat persiapan kunjungan proses belajar mengajar di TK Rumah Anak Nanggroe Aceh, Desa Punge Blang Cut, Banda Aceh, Aceh, Selasa (21/7/2020). Untuk keberlangsung pendidikan anak usia dini yang terdampak pandemi COVID-19, sejumlah guru TK Ruman Aceh itu melaksanakan metode pembelajaran dengan mendatangi sebanyak 60 rumah warga duafa, di barak penampungan maupun di rumah sewa, karena mereka tidak memiliki handphone atau laptop untuk belajar secara daring. (FOTO : ANTARA/AMPELSA)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permasalahan pilihan belajar tatap muka dan belajar daring terus mengemuka di tengah pandemi sekarang. Keterbatasan infrastruktur internet di suatu sisi, kebutuhan pendidikan yang memang harus di lakukan secara langsung di sisi lain.

Beberapa sekolah berinovasi dengan melakukan home visit oleh tenaga pengajar alias guru keliling. Kegiatan ini ditujukan kepada sekolah tingkat dasar seperti taman kanak-kanak dan sekolah dasar. 

sumber : Antara Foto
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement