REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Dinas Kesehatan Sumatra Selatan menyatakan penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kota Palembang mencapai 337 orang. Jumlah itu terbanyak dibandingkan dengan penderita yang ada di 16 kabupaten/kota lainnya di provinsi itu.
"Berdasarkan data hingga Juli 2020 ini ada 1.900 penderita DBD di Provinsi Sumsel, dari jumlah itu kasus terbanyak terdapat di Palembang, yakni 337 orang," kata Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, Muyono di Palembang, Rabu (22/7).
Sedangkan kasus DBD terbanyak kedua terdapat di Kota Prabumulih mencapai 302 orang dan terbanyak ketiga yakni di Kabupaten Banyuasin dengan jumlah penderita mencapai 300 orang.
"Meskipun pada musim hujan tahun ini terdapat cukup banyak penderita DBD, namun belum ada laporan masyarakat yang meninggal dunia akibat penyakit tersebut," katanya.
Melihat perkembangan data penderita DBD yang terus mengalami penambahan, pihaknya mengajak masyarakat menggalakkan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk mencegah timbulnya penderita baru yang lebih banyak. Kegiatan PSN itu seperti menguras, membersihkan, menutup dan memberikan larvasida pada bak penampungan air, membersihkan saluran air dan mengubur barang bekas yang bisa menampung air hujan dan menjadi sarang nyamuk, serta pengasapan (fogging) untuk membasmi nyamuk dewasa.
"Untuk mencegah serangan penyakit yang disebabkan virus yang ditularkan nyamuk /aedes aegypti itu, masyarakat disarankan meningkatkan kebersihan lingkungan dan melakukan PSN di rumah, tempat usaha, atau tempat aktivitas lainnya," kata Mulyono.
Sementara itu Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda meminta warganya meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit DBD yang penderitanya sekarang ini terbanyak di Sumsel. "Pada penghujung musim hujan 2019-2020 ini perlu ditingkatkan kewaspadaan serangan penyakit DBD karena seperti tahun-tahun sebelumnya terjadi peningkatan jumlah penderita yang cukup tinggi," katanya.