REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China sedang mempertimbangkan untuk menutup kantor konsulat Amerika Serikat (AS) di Wuhan. Hal ini dinyatakan setelah Washington meminta Beijing untuk menutup kantor konsulatnya di Houston, Texas.
Kementerian Luar Negeri China tidak memberikan info lebih lanjut soal rencana penutupan kantor konsulat AS di Wuhan. Dalam konferensi pers pada Rabu (22/7), juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin menyatakan bahwa Beijing akan melakukan tindakan balasan atas penutupan konsulatnya di Houston.
Wang mengatakan, China mendapatkan pemberitahuan dari pemerintah AS pada Selasa (21/7) malam. Dalam pemberitahuan itu, AS meminta China agar segera menutup kantor konsulatnya di Houston.
Beijing saat ini memiliki lima Konsulat Jenderal di AS, yang terletak di New York, Chicago, San Fransisco, Los Angeles, serta Kedutaan Besar Cina di Washington DC. Sebelumnya, Departemen Kepolisian Houston dan petugas pemadam kebakaran menerima laporan tentang kebakaran di halaman kantor konsulat China pada Selasa malam.
Seperti dilansir Sputnik News, laporan menunjukkan bahwa api berasal dari tumpukan dokumen yang dibakar di halaman gedung. Menanggapi laporan tentang dokumen yang dibakar tersebut, Wang Wenbin mengatakan bahwa kantor konsulat di Houston tetap beroperasi secara normal.
Hubungan antara AS dan China semakin memburuk sejak pandemi virus korona. Presiden AS, Donald Trump berulang kali menyalahkan Cina atas penyebaran virus korona di seluruh dunia. Sebelumnya, pada pejabat AS mengatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan opsi untuk memberikan hukuman kepada China atas besarnya jumlah kematian akibat virus tersebut, termasuk melarang platform media sosial seperti TikTok.