Kamis 23 Jul 2020 12:23 WIB

Paus dan Lumba-Lumba Kerap Cari Makan di Perairan Sawu NTT

Perairan Sawu memang subur dan menjadi tempat mencari makan mamalia laut.

Perairan Sawu memang subur dan menjadi tempat mencari makan mamalia laut (Foto: ilustrasi laut)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Perairan Sawu memang subur dan menjadi tempat mencari makan mamalia laut (Foto: ilustrasi laut)

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kepala Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang, Ikram Sangadji, menyebutkan, wilayah Taman Nasional Perairan Laut Sawu di Nusa Tenggara Timur sebagai wilayah mencari makan bagi paus. Tak hanya itu, hewan laut lain, seperti lumba-lumba, dan satwa dari ordo Cetacea lainnya, juga kerap menuju Sawu untuk mencari makan.

"Perairan NTT, khususnya Laut Sawu, itu menjadi perairan yang subur dan dijadikan sebagai 'kafe', tempat mencari makan dan beristirahat bagi lumba-lumba, paus, dan jenis Cetacea lainnya," katanya kepada wartawan di Kupang, Kamis (23/7).

Baca Juga

Ikram mengatakan, Taman Nasional Perairan Laut Sawu yang luasnya 3.355 juta hektare merupakan wilayah yang kaya dengan sumber makanan bagi paus dan mamalia laut lain. Menurut dia, mamalia laut seperti paus dan lumba-lumba yang melakukan perjalanan dariAustralia menuju Laut seram, Laut Banda, dan masuk ke Laut Sawu untuk mencari makan dan beristirahat.

Hampir setiap tahun ada paus dan lumba-lumba yang muncul di kawasan Laut Sawu. Bangkai paus atau lumba-lumba juga kerap ditemukan terdampar di pesisir Kupang dan pulau-pulau di Nusa Tenggara Timur.

Ikram mencontohkan, pada Oktober 2019 ada 17 paus yang terdampar dan mati di kawasan pesisir Kabupaten Sabu Raijua. Menurutnya, kawasan Laut Sawu merupakan jalur perlintasan paus dan lumba-lumba dan gangguan pada sistem navigasi paus dan lumba-lumba membuat sebagian dari mereka terdampar di kawasan pesisir.

"Untuk paus terdampar di Teluk Kupang baru sekali ini. Tapi di tempat lain di kawasan Laut Sawu ini sering terjadi. Laut Sawu ini memang perlintasannya mamalia seperti paus dan lumba-lumba," kata Ikram.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement