REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Penyaluran paket bantuan sosial (Bansos) Provinsi Jawa Barat bagi warga terdampak Covid-19 hampir selesai. Bahkan, menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disindag) Jabar yang juga Ketua Divisi Logistik Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, Mohammad Arifin Soedjayana, di sejumlah kabupaten/kota, capaian penyaluran paket bansos sudah rampung 100 persen.
Menurutnya, dalam waktu tiga hari ke depan, paket bansos akan terserap maksimal. "Hingga Rabu (22/7) pagi kemarin saja, tercatat 921.000 paket bansos dari total 1.392.407 paket bansos provinsi sudah tersalurkan," ujar Arifin kepada wartawan di Bandung, Kamis (23/7).
Bahkan, menurut Arifin, penyaluran paket Bansos di sejumlah kabupaten/kota sudah rampung 100 persen, seperti di Kuningan, Purwakarta, Kota Sukabumi, Kota Cirebon dan Kota Bekasi."Yang sudah 98 persen Kabupaten Cirebon, Indramayu, Kota Cimahi, Bahkan, Kota Banjar itu sudah 95 persen, hari ini bisa 100 persen," katanya.
Selain itu, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bekasi, dan Kota Tasikmalaya penyerapannya sudah di atas 80 persen, sedangkan sisanya antara 60-70 persen. "Insya Allah, secara quantity sudah di-dropping, kita lakukan percepatan terus," katanya.
Arifin mengatakan, penyaluran paket bansos Provinsi Jabar tahap II memang sedikit terlambat dari target. Diketahui, penyaluran bansos tersebut awalnya ditargetkan tuntas 22 Juli 2020 kemarin atau 14 hari sejak penyaluran dimulai 9 Juli 2020 lalu.
Namun, kata Arifin, penyaluran paket bansos akan rampung seluruhnya 25 Juli 2020 mendatang. Menurut Arifin, keterlambatan tersebut terjadi akibat kendala pendataan penerima bansos, khususnya di awal penyaluran bansos.
"Meski begitu, pihak Bulog sendiri telah menyelesaikan dropping paket bansos untuk kemudian disalurkan PT Pos. Karena sempat terlambat dropping selama dua hari, PT Pos pun meminta waktu tambahan dua hari hingga tanggal 24 atau 25 Juli 2020," katanya.
Arifin mengaku, capaian penyaluran paket bansos Provinsi Jabar tahap II ini jauh lebih baik dibandingkan tahap I pada April lalu yang memakan waktu hingga 65 hari. Bahkan, berdasarkan hasil evaluasi, jumlah paket bansos yang dikembalikan (retur) hanya 1.745 paket.
"Retur itu 0,0 sekian (0, 12) persen, tahap pertama 3,5 persen sedangkan DTKS 2,5 persen retur-nya. Adapun retur karena alamat tidak lengkap, meski sudah di-cleansing. Tapi lainnya pada tahap dua ini lebih baik dan lebih bagus dari tahap pertama," paparnya.
Melesetnya capaian target penyaluran bansos juga disebabkan adanya kabupaten/kota yang mengajukan penundaan, seperti Kabupaten Subang yang baru 17 persen penyerapannya karena baru mulai disalurkan Jumat 17 Juli 2020 lalu. "Tidak hanya Subang, Kabupaten Sukabumi sempat menunda penyaluran, sehingga serapannya baru sekitar 48 persen," katanya.