Jumat 24 Jul 2020 19:18 WIB

Bank Mandiri Salurkan KUR Sektor Produksi Rp 7,03 Triliun

61,23 persen KUR Bank Mandiri disalurkan ke sektor produksi.

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
 Petugas sedang berbincang dengan debitur di kantor penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) salah satu bank milik pemerintah. ilustrasi
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Petugas sedang berbincang dengan debitur di kantor penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) salah satu bank milik pemerintah. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mencatat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada sektor produk sebesar Rp 7,03 triliun kepada 84.500 debitur pada periode Januari-Juni 2020, atau 39,7 persen dari target sepanjang tahun. Adapun dari nilai penyaluran tersebut sebanyak 61,23 persen atau Rp 4,31 triliun telah disalurkan ke sektor produksi yang meliputi sub-sektor pertanian, perikanan, industri pengolahan, pertambangan, jasa produksi dan pariwisata.

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rully Setiawan mengatakan penyaluran KUR ke sektor produksi akan terus ditingkatkan mengingat sektor ini menjadi tumpuan hidup sebagian besar masyarakat Indonesia, sekaligus menjadi roda penggerak perekonomian nasional

Baca Juga

“Meski dibayangi pandemi Covid-19, kami tetap berupaya untuk dapat menyalurkan KUR dengan cepat dan tepat sasaran. Apalagi beberapa wilayah di Indonesia sudah mulai menerapkan pelonggaran kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam fase adaptasi menuju New Normal,” ujarnya dalam keterangan tulis, Jumat (24/7).

Dia memperkirakan pelonggaran ini akan mulai meningkatkan aktivitas para pelaku usaha mikro, kecil dan menegah (UMKM) serta usaha produktif lainnya sehingga mereka akan membutuhkan fasilitas permodalan untuk mengembangkan usaha yang dimiliki.

“Salah satu strategi yang kami terapkan adalah memperkenalkan aplikasi Mandiri Pintar atau PInjaman TAnpa Ribet. Platform digital kredit mikro ini akan memberikan kemudahan kepada nasabah karena proses kredit cepat yaitu hanya 15 menit setelah tenaga pemasar menginput data debitur ke sistem Mandiri PINTAR,” katanya.

Inisiatif lain, tambahnya, dengan memperluas skema-skema produk pembiayaan di sektor produksi untuk komoditas tertentu di sektor pertanian yang menyesuaikan dengan kebutuhan masa tanam di mana pokok dan bunga dibayarkan pada saat panen.

“Kami juga akan memanfaatkan basis nasabah kami, terutama nasabah/debitur di segmen wholesale Bank Mandiri yang bergerak di sektor-sektor produktif seperti pertanian, perikanan, dan industri pengolahan dalam hal off-taker dan rekomendasi penyaluran KUR kepada value chain mereka,” katanya.

Dia menuturkan, perseroan juga berancang-ancang untuk mengoptimalkan kolaborasi yang sudah terjalin dengan platform digital seperti e-commerce dan pelaku usaha tekfin berskema peer to peer (P2P) dalam menyalurkan KUR secara digital. Saat ini, Bank Mandiri telah mengantungi kesepakatan kerja sama penyaluran digital lending dari tiga marketplace besar, yaitu, Shoppee, Tokopedia dan Bukalapak, serta beberapa tekfin seperti Amartha, Crowde, Investree, Akseleran dan Koinworks.

“Kami optimis, berbagai strategi dan inisiatif yang kami kembangkan ini akan mengakselerasi penyaluran KUR Bank Mandiri,” ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement