Jumat 24 Jul 2020 22:43 WIB

BPPSDMP Kementan Rancang Ulang Bertahap KostraTani

Upaya rancang ulang dilakukan BPPSDMP terhadap 723 BPP di 19 provinsi

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala Badan PPSDMP, Dedi Nursyamsi, menegaskan langsung kepada penyuluh, petani dan dan Petani Milenial yang ada di Kostratani melalui virtual pada, Jumat (17/4), dampak pandemi Covid-19 mempengaruhi perekonomian bangsa, namun tidak halnya dengan pertanian.
Foto: kementan
Kepala Badan PPSDMP, Dedi Nursyamsi, menegaskan langsung kepada penyuluh, petani dan dan Petani Milenial yang ada di Kostratani melalui virtual pada, Jumat (17/4), dampak pandemi Covid-19 mempengaruhi perekonomian bangsa, namun tidak halnya dengan pertanian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian RI melakukan rancang ulang (redesign) bertahap pengembangan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (KostraTani) sebagai call sign dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) melaksanakan tugas, fungsi dan peran di era industrialisasi 4.0. 

Upaya redesign KostraTani tahun 2020 dilakukan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) terhadap 723 BPP di 19 provinsi memanfaatkan dana Pinjaman dan Hibah Luar Negeri (PHLN) pada BPPSDMP Kementan.

Langkah antisipatif ditempuh BPPSDMP Kementan, pasca pemotongan anggaran ABPN 2020 untuk penanganan pandemi Covid-19. Kendati begitu, Kementan berupaya tetap melakukan pembinaan petani dan penyuluh melalui BPP untuk mewujudkan ketahanan pangan di tengah pandemi.

"Upaya redesign usulan PHLN dilakukan bertahap untuk pengembangan KostraTani tahun 2020 berupa pemberian sarana teknologi informasi 4.0," kata Dedi Nursyamsi pada kegiatan Mentan Sapa Petani dan Penyuluh (MSPP) pada Jumat (24/7).