REPUBLIKA.CO.ID, KHABAROVSK -- Puluhan ribu orang berbaris di timur Rusia untuk menggelar aksi protes untuk ketiga kali berturut-turut, Sabtu (25/7). Unjuk rasa ini menuntut pertanggungjawaban Presiden Vladimir Putin atas penanganan krisis politik lokal.
Warga Khabarovsk yang berada di sekitar 6.110 km Moskow tidak senang dengan penahanan gubernur, Sergei Furgal. Dia ditangkap atas tuduhan pembunuhan yang telah dibantahnya.
Penangkapan Furgal, menurut para pendukungnya bermotivasi politik. Untuk menunjukan ketidaksetujuan, warga melakukan protes. Para pengunjuk rasa meneriakkan "Putin mengundurkan diri!" dan "Putin adalah pencuri!". Demonstran mengatakan mereka ingin Furgal akan diterbangkan kembali dari Moskow dan diadili di Khabarovsk.
Otoritas kota memperkirakan sekitar 6.500 orang telah ambil bagian dalam unjuk rasa tersebut. Media lokal mencatat jumlah hingga 20.000, sementara media lain dan aktivis oposisi mengatakan lebih dari 50 ribu telah hadir dan itu adalah protes terbesar sejauh ini.
"Kembalikan Furgal kami. Ini pilihan kita," kata seorang pengusaha wanita bernama Viktoria.
Demonstrasi yang berkelanjutan seperti itu tidak biasa terjadi di wilayah Rusia, karena biasanya pihak berwenang bergerak untuk membubarkannya. Dalam langkah nyata untuk meredakan ketegangan, Putin menunjuk gubernur baru pada pekan lalu.
Tapi, para pengunjuk rasa mengatakan merasa terhina dengan pilihan Putin untuk pemimpin baru. Alasannya karena sosok Mikhail Degtyaryov yang ditunjuk tidak memiliki hubungan dengan wilayah itu dan telah menuntutnya untuk mengundurkan diri.