REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Liga Primer Inggris musim 2019/20 yang telah melakoni pekan terakhir pada Ahad (26/7), menjadi musim terpanjang dengan menghabiskan 352 hari sejak dimulainya. Berakhirnya musim ini membawa perasaan lega dan sedih bagi pelatih Aston Villa, Dean Smith.
Aston Villa berhasil memastikan mereka terhindar dari degradasi pada laga terakhir melawan West Ham United pada Ahad (26/7), yang berakhir imbang 1-1. Ini menjadi kegembiraan bagi Aston Villa, namun Smith merasa sedih karena tidak bisa berbagi dengan ayahnya yang wafat karena virus corona (Covid-19).
Ron Smith adalah salah satu dari 45.752 korban virus corona di Inggris. Ia meninggal pada usia 79 Mei pada saat penutupan liga. "Ini sangat emosional," kata Dean dikutip dari Gulf News, Senin (27/7).
"Aku yakin dia memandangi kita," terangnya.
Tambahan satu poin yang didapat di London timur membuat Villa tepat di atas zona degradasi. Sementara Bournemouth dan Watford bergabung dengan Norwich untuk kompetisi kasta kedua musim di depan.
Selama jeda 100 hari akibat pandemi Covid-19, ketidakpastian tentang apakah musim akan berlanjut atau tidak sangat dilematis. Lantaran masalah keamanan bertabrakan dengan kepentingan pribadi dan kekhawatiran tentang tagihan miliar pound karena tidak menyelesaikan 380 pertandingan.
Tapi Smith menggunakan masa hiatus itu untuk memberikan latihan virtual kepada anak asuhnya. "Saya pikir kami menggunakannya dengan sangat baik," kata Smith, "Kami harus melakukannya, karena kami tidak dapat terus melakukan apa yang kami lakukan," terangnya.