REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Masyarakat di Kabupaten Cirebon diminta untuk tidak ketakutan secara berlebihan dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19 di daerah tersebut. Meski demikian, mereka harus tetap waspada dan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.
Hal itu diungkapkan Bupati Cirebon Imron. Dia menyatakan, pemerintah daerah hadir ke tengah masyarakat untuk memberikan pelayanan kesehatan, termasuk penyuluhan dan pemeriksaan swab. Sedangkan bagi masyarakat yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, juga sudah dilakukan penanganan.
"Kami berpesan ke masyarakat (yang tidak terkena Covid-19), jangan terlalu ketakutan dengan virus ini, tapi harus tetap waspada. Yang sudah terkena (Covid-19), kita tangani,’’ kata Imron, Selasa (28/7).
Seperti diketahui, kasus positif Covid-19 melonjak tinggi di Kabupaten Cirebon, terutama di Kecamatan Plered. Di wilayah itu, terdapat penambahan 16 kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19.
Selain mengisolasi para pasien ke rumah sakit, tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Cirebon juga melaksanakan pemeriksaan swab massal. Pemeriksaan itu telah dilakukan sejak Ahad (26/7) dan akan berlangung hingga beberapa hari kedepan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Enny Suhaeni, mengatakan, untuk pemeriksaan swab massal yang telah dilaksanakan sejak kemarin, hasilnya menunjukkan negatif semua.
"Kemarin hasil swab negatif. Untuk hari ini pemeriksaan swab dilakukan terhadap 141 orang, hasilnya belum," kata Enny.
Sedangkan mengenai 16 pasien positif, Enny menyebutkan, mereka dalam kondisi sehat. Meski demikian, mereka tetap diisolasi supaya tidak menyebarkan virus kepada orang lain. Apalagi, tempat tinggal mereka merupakan pemukiman padat.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Cirebon pun menerapkan AKB Sesuai Level Kewaspadaan di Desa Trusmi Kulon, Kecamatan Plered. Hal itu sesuai surat perintah bupati Cirebon yang ditandatangani 27 Juli 2020.
Unsur Pengarah dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Fuadi Darwis, mengungkapkan, masyarakat memang harus beradaptasi dengan kebiasaan baru. Dia menyatakan, masa lalu dengan masa kini akan sangat berbeda, terutama dalam aktivitas sehari-hari.
"Kita lakukan protokol kesehatan yang berlaku untuk semua jenis kegiatan," ujar Fuadi saat ditemui di Kabupaten Cirebon.