REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Saari tidak lagi bekerja, sebelumnya ia bekerja sebagai petugas kebersihan salah satu rumah sakit di Kota Palembang. Namun kini Saari sudah pensiun karena telah lanjut usia. Rumah yang ditinggali Saari juga ditinggali oleh anak yatim, buta huruf, dan anggota keluarga yang mengalami keterbelakangan mental.
Saat tim Rumah Zakat Action mengunjungi Saari, rumahnya sudah tidak layak huni. Kondisi dinding disekat tripleks usang dengan perabot dan pencahayaan ruangan seadanya.
Kondisi demikian turut berpengaruh terhadap kondisi kesehatan Saari yang juga tak lagi mampu mendengar dengan jelas. Rizki salah seorang cucu Saari, juga ikut tinggal disana, usianya saat ini 20 tahun. Ayahnya telah meninggal dunia. Dan ia juga memiliki adik perempuan yang telah putus sekolah.
“Waktu itu ayah ditangkap petugas keamanan saat sedang memulung, sakit, lalu meninggal dunia. Aku baru lulus SMA dan dengan bersusah payah untuk biaya sekolah kemarin,” ujar rizki.
Melihat kondisi ini, Relawan Rumah Zakat Action Sumatera Selatan pada hari Sabtu siang (25/7) langsung bergerak dengan membawa bantuan sembako dan paket bingkisan anak yatim untuk keluarga Saari yang diterim langsung oleh Saari dan Rizki.
“Terima kasih kepada adik-adim relawan yang peduli kepada kami, bantuan ini pasti bermanfaat untuk kebutuhan kami sehari-hari, semoga Allah membalas kebaikan adik-adik dengan lebih banyak,” tutur Saari Kepada Relawan Rumah Zakat Action.