REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Paulo Dybala terlibat dalam gerakan Common Goal, sebuah gerakan sosial dari para pesepak bola untuk membantu pendidikan anak-anak di seluruh dunia. Caranya adalah dengan menyisihkan 1 persen dari total gaji setiap bulan untuk disumbangkan ke Common Goal.
Ia bergabung dengan Jurgen Klopp, Juan Mata, hingga pesepak bola wanita Megan Rapinoe yang telah lebih dulu terlibat dalam gerakan ini. Dybala menjadi pemain sepak bola Amerika Selatan pertama yang mengikuti gerakan ini. Dia mengaku sebelumnya telah bisa memberikan sumbangan, tapi selalu melakukannya secara anonim.
Dybala mengatakan, satu di antara banyak hal yang memotivasinya untuk terlibat gerakan ini adalah memanfaatkan pengaruhnya sebagai pesepak bola untuk bergerak secara terbuka dan mengkampanyekannya.
"Kenyataannya, sepak bola adalah senjata yang sangat kuat untuk membuat perubahan," kata Dybala dikutip dari The Guardian, Kamis (30/7).
"Dengan alasan apa pun, perkataan dari seorang pesepak bola selalu diperhatikan. Banyak orang lebih mendengarkan pesepak bola dibandingkan presiden atau politisi," terangnya.
Setiap pesepakbola yang mendaftar ke Common Goal dapat memilih ke mana mereka ingin uang mereka digunakan, dan Dybala akan menuju proyek tidak hanya di negara asalnya Argentina tetapi juga di Israel, Palestina, Pakistan, India dan Rwanda.
"Saya pikir kita harus menggunakan kekuatan yang kita miliki untuk mengirim pesan positif, dan menjadi panutan yang kuat. Saya percaya bahwa jika semua orang di sepakbola berkumpul, kita bisa memberi begitu banyak dan mencapai begitu banyak, untuk membantu orang yang membutuhkan dan untuk memenuhi ambisi begitu banyak anak," jelasnya.